Indigonews | Simalungun – Amburadulnya hasil proyek pengaspalan jalan Lau Cimba Huta II Nagori Rambung Merah Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun yang bersumber dari Dana Desa 2017 menimbulkan ketidak percayaan masyarakat terhadap Pangulu Nagori.
Kondisi jalan saat ini sudah banyak kumbangan air hujan dan lubang lubang pada bahu jalan padahal baru 2 bulan selesai dikerjakan, sehingga masyarakat menilai bahwa TPK dan Pangulu telah berkaloborasi melakukan kerugian yang negara dengan mengurangi mutu bangunan.
K. Sembiring (46) dijumpai halaman rumahnya menjelaskan bahwa pada proses pengamprahan sebelum penyusunan batu sudah ada kejanggalan dimana setiap lubang besar tidak ditimbun terlebih dahulu mengunakan batu besar dan amprahan batu dasar dan pengunci sebelum digilas pakai alat berat tidak rapat karena bahu jalan yang sebelumnya juga sudah aspal sehingga adanya upaya pengurangan tonase batu.
Hal senada juga dibeberkan T. Nababan (37) bahwa memang sarat adanya kaloborasi korupsi yang terjadi pada pelaksanaan Dana Desa TA 2017, dimana proyek yang bersumber dari APBN tersebut kuat dugaan adanya pengurangan mutu fisik akibat tonase batu dan cairan aspal yang tidak sesuai standart pasangan teknis.
“Lihat abang lah masih dua bulan selesai dikerjakan saat ini sudah banyak ditemukan lubang lubang pada bahu jalan sehingga menjadi kumbangan air hujan, selain itu dengan anggaran yang begitu besar apa memang layak dan sesuai hanya mengerjakan pengaspalan sepanjang ini padahal jalan sebelumnya juga sudah lapen/aspal” Keluh Nababan.
Pangulu Nagori Rambung Merah juga tidak berhasil dijumpai kantornya, begitu juga dikonfirmasi melalui selular selalu tidak memberikan respon yang terbuka tetapi alasan yang selalu dikumandangkan oleh perangkat nagori bahwa rusaknya kondisi jalan saat ini akibat guyuran hujan. Red




Discussion about this post