Indigonews | Pematangsiantar – Pantastis memang anggaran Dana Alokasi Khusus yang diterima Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun sehingga memaksakan adanya beberapa oknum yang sengaja dicetak untuk mengumpul kewajiban yang langsung dikutip ke sekolah penerima DAK.
Pelaksanaan DAK 2017 sampai saat ini belum terealisasi atau belum selesai 100% dikerjakan dimana sebagian besar adanya proyek Ruang Kegiatan Belajar (RKB) baru namun sampai saat ini belum ada mobiler seperti meja dan kursi serta papan tulis padahal dalam surat perjanjian kontrak kerja kegiatan harus telah selesai tertanggal 14 Desember 2017 silam.
Sesuai dengan pengakuan beberapa kepala sekolah penerima DAK 2017, bahwa pengutipan dilakukan setiap tahapan pencairan sebesar 20%, dimana sesuai pencairan tahapan sistematis dengan besaran tahap pertama digucurkan sebesar 30% dari pagu anggaran, tahap kedua sebesar 25%, tahap ketiga sebesar 25% dan tahap terakhir pencairan sebesar 20% dan sesuai peraturan sudah harus selesai 80% pengadaan barang dan jasa proyek.
Sesuai pengakuan narasumber yang layak dipercaya, pengutipan langsung dilakukan oknum PPK berinisial LS dan JM. Sistem pengutipan paksa dilakukan pemaksaan wajib setor 20% dan adanya dugaan pengancaman bila Kepala Sekolah tidak bersedia memberikan kewajiban yang merupakan kutipan akan di Non Job kan dari posisinya sebagai Kepsek. Keterlambatan pengadaan mobiler dikarenakan bahwa potongan yang dilakukan Dinas sangat besar dan adanya lagi potongan untuk Kepsek sebesar 7% dan pembayaran pajak.
Boru Sirait mantan Kepsek salah satu SDN kecamatan Girsang Sipangan Bolon saat dikonfirmasi (Jumat, 5/1/2018) menjelaskan bahwa mobiler sudah selesai dan akan sampai di sekolah yang dahulu dia pimpin hari sabtu (6/1/2018). Namun ditanyai adanya pengutipan dan lambatnya sampai masa habis kontrak dan ganti Tahun Anggaran namun sang mantan Kepsek seraya berdelit.
Resman Saragih selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun tidak bersedia memberikan informasi, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat(sms) hanya dibaca namun tidak dibalas, begitu juga di telpon tidak ada etikad baik.
Discussion about this post