Indigonews | Siantar – Memprihatinkan kondisi jalan lintas Rambung Merah Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun terlihat bak kumbangan kerbau dimana mana sepanjang jalan mulai dari simpang jalan medan sampai simpang jalan asahan lobang dibahu jalan jadi tempat linangan air hujan.
PT. Mitra Beton Abadi dan Cv. Mitra Abadi Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan hotmix dan bebatuan dengan alat transportasi pengangkutan jenis mobil tonase berat di kait kaitkan atau di issue kan sebagai perusak jalan karena masyarakat setempat menyaksikan lalu lalangnya angkutan perusahaan semuanya merata melebihi tonase.
Bukan hanya diduga sumber perusak jalan raya yang fatal mengancam kehidupan pengguna jalan malah perusahaan yang kerap disebut OBOR tersebut tidak adanya etikad untuk memberikan bantuan pemeliharaan jalan secara rutin sehingga dapat dikalkulasikan bahwa pengusaha hanya mementingkan penghasilan diri sendiri.
“Sudah puluhan tahun jalan ini seperti ini bahkan baru tahun silam diperbaiki malah sudah hancur total karena kekuatan daya tahan jalan lapisan hotmix tidak dapat menahan dentuman berat damtruck milik si OBOR itu” Jelas Saragih (43) seorang warga Rambung Merah yang bermukim di seputaran lokasi perusahaan.
“Jangankan jalan ini, kadang limbah debu pabrik ini juga sangat menyengat dan kemungkinan fatal akan mengakibatkan penyakit gangguan pernafasan tapi hal ini sudah pernah sampai ditangani Bupati Simalungun Dr. JR saragih.SH. MM karena adanya surat penolakan dari warga, namun hasilnya nihil terkesan Bupati juga lebih mengutamakan hubungan pribadi dengan pengusaha sehingga mengesampingkan kepentingan hajat hidup orang banyak” tambah Saragih yang sangat mengeluh akan hancurnya jalan lintas di Rambung Merah. Red
Discussion about this post