Simalungun ( Indigonews.id ) – Kinerja Menejer Kebun grupping atau yang sudah disatukan dari tiga unit Kebun Sidamanik, Kebun Bah Butong dan Kebun Tobasari dinilai tidak becus aliasa layak diganti.
Pantauan, dari lahan HGU Kebun Teh yang baru melakukan tanaman ulang 2 tahun silam saat ini sangat dipadati gulma atau rerumputan bahkan ketinggian rumput mencapai bahkan melewati ketinggian pokok teh.
Informasi dihimpun bahwa tiap tahunya lahan kebun menelan biaya perawatan bahkan diduga sampai dipihak ketigakanz tetapi ada dugaan Menejer Unit melakukan manipulasi anggaran sehingga lahan kebun secara keseluruhan lebih terlihat gulma.
Bukan hanya itu, lebih heranya dilahan kebun adanya didapati tanaman jagung sehingga adanya dugaan bahwa lahan beralih fungsi atau adanya Menejer mengontrakkan beberapa luas lahan kebun HGU.
Salah seorang karyawan kebun dijumpai di lahan kebun Sidamanik menjelaskan bahwa memang sudah 2 kali tahapan panen jagung namun bukan milik PTPN IV tetapi ada oknum yang menguasa lahan sesukanya untuk kepentingan diri sendiri, bahkan tak ayal kerap saat pemupukan teh ditabur juga di lahan yang ditanami jagung.
“Ga tau saya bang siapa pemilik kebun jagung mungkin orang dekat dengan menejerlah atau mungkin manatua oknum mengontrak” jelas NN.
Terkait gulma yang menjamur di setiap lahan kebun, NN hanya tersipu malu dan menjelaskan memang belakangan ini perawaran teh kurang maksimal sehingga produksinya pun semakin berkurang atau menurun, hal ini disinyalir akibat tidak pedulinya Menejer Unit.
“Waduhh… Kalau mengenai rumput yang panjang panjang dan menutupi areal lahan kebun ngerilah bang efeknya khususnya menurunya setiap tahun produksi, setau kami sih benar adanya biaya perawatan tapi kan kami hanya buruh kasar bang, mana mungkin berani kami menanyakan itu sedangkan ke mandor aja kami udah takut apalagi asisten dan menejer” tambah NN.
Kementerian BUMN diharap aktif dan memanggil Dewan Direksi dan Menejer Unit akan persoalan ini karena menurunya produksi bukan karena mutu teh yang tidak bagus tetapi adanya kesengajaan oknum oknum untuk menelantarkan atau menahan anggaran perawatan sehingga tanaman teh tidak sangat terawat. Red
Discussion about this post