Jakarta (Indigonews) – Setelah NasDem mendeklarisikan dukungan untuk kembali mencalonkan Joko Widodo dalam perhelatan Pilpres 2019 mendatang, 6 partai lainya seperti Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Hanura, Perindo, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) menyatakan sikap politik akan tetap solit dukung Presiden RI Jokowi.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi partai kedelapan yang mendukung Joko Widodo . dukungan penuh partai banteng moncong putih tersebut langsung disampaikan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri.
Ketua DPP PDIP non-aktif Puan Maharani mengungkap, pendamping Jokowi di Pilpres 2019 dimungkinkan dari luar partainya. Puan juga mengungkap jika partainya akan membangun komunikasi politik dengan semua partai pendukung yang mendeklarasikan Jokowi sebagai calon presiden (capres).
“Komunikasi politik harus dibangun dan dilihat bagaimana kemudian apakah yang bersangkutan dari calon-calon itu memang cocok untuk dipasangkan dengan Jokowi,” ujar Puan.
Mengenai kemungkinan Jokowi dan Prabowo dipasangkan sebagai capres-cawapres, Puan menilai bisa saja terjadi. Puan juga melihat tak tertutup kemungkinan Jokowi dipasangkan dengan Jusuf Kalla kembali.
“Mungkin saja. Di politik itu nggak ada yang nggak mungkin. Sangat dinamis politik itu,” kata Puan.
Menurutnya segala polemik yang terjadi saat ini peta politik di lapangan masih bisa berubah. “Ya ini juga menjadi satu kajian karena kan kalau kita lihat UU Pemilu, bahkan apa yang menjadi pembahasan di KPU sekarang saja walaupun sudah ada secara hitam putihnya, tapi implementasi konkrit di lapangannya juga ini kan masih diubah-ubah,” ujar Puan.
Banyaknya dukungan partai kepada Jokowi marupakan tolak ukur bahwa parpol merasa sangat dekat dan puas akan kinerja Jokowi sehingga tidak ragu untuk mendeklarisakan dukungan politik.
Di antara delapan partai pendukung Jokowi, hanya PKPI yang gagal lolos verifikasi partai politik peserta pemilu 2019. Namun PKPI tengah menggugat KPU atas keputusan tersebut.
Hal menarik adalah deklarasi yang dinyatakan oleh Perindo yang menyatakan dukungan kepada Joko Widodo dalam Pilpres 2019, Oktober tahun lalu.
Dukungan tersebut dinyatakan tak lama setelah ketua umumnya, Hary Tanoesoedibjo ditetapkan sebagai tersangka dugaan ancaman melalui media elektronik kepada Kepala Subdirektorat Penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Yulianto.
Sebagian kalangan kemudian mengaitkan dukungan tersebut dengan kasus yang menjerat Hary Tanoe. Namun, terlepas dari praduga itu, dukungan Hary Tanoe juga berarti penting mengingat sosoknya sebagai taipan media di Indonesia.
Jokowi sampai saat ini belum memiliki pendamping untuk mengisi posisi calon wakil presiden. Meski demikian, sejumlah nama telah mencuat ke permukaan antara lain Ketua Umum PPP Romarhumuziy, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, hingga Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan.
Sumber : CNN-Tribun Editor : Syamp
Discussion about this post