Pematangsiantar (Indigonews) – Setelah berhasil ditangkap oleh masyarakat di Pandeglang Banten, IM terduga pembunuh Veriona Gultom langsung diamankan pihak kepolisian, Rabu (28/2/2018).
Sebelumnya kematian Veriona Gultom menjadi viral diberbagai media sosial, bahkan dari penuturan beberapa akun FB bahwa sudah saatnya wanita batak untuk lebih waspada dan pintar dalam menjaga diri, selain itu banyak juga ucapan duka cita kepada almarhum yang ditemukan tewas di kamar kost kostanya dibilangan Gunung Putri Bogor.
Korban yang tercatat sebagai warga Seto Pati RT 03/03, Kelurahan Bojong Menteng, Rawalumbu, Kota Bekasi dan bekerja sebagai karyawati bagian cuting perusahaan Garmen PT Simone Wanaherang, ini pertamakali ditemukan oleh Kustimi (32), tetangga kosan korban.
Dijelaskan saksi, korban baru satu bulan menempati rumah kos tersebut. “Korban tinggal di rumah kosan ini sendiri, tapi korban sering didatangi pacarnya, juga sering di antar jemput pacarnya saat mau kerja dan pulang,” kata Kustimi.
Masih kata Kustimi, sebelumnya ia sempat mendengar suara teriakan korban sebanyak dua kali. Namun, ketika didatangi suara tersebut pun tak terdengar lagi. “Lalu saya laporkan ke pak RT, saat dibuka dan di periksa korban sudah tewas,” tutupnya.
Berbagai cibiran maupun hujatan hukuman apa yang layak dan pantas dijatuhkan ke IM warganet banyak memberikan celoteh, Bahkan banyak yang menjadikan momen tersebut membuat berita hoax maupun memperkeruh masalah dengan menghakimi Marga Marbun, seperti Tulisan akun FB Yanti Bornue Imuetz yang sepantasnya tidak harus memperkeruh situasi.
Syamp Siadari selaku Ketua LSM Forum13 Indonesia pertama tama mengucapkan TURUT BERDUKA CITA SEDALAM DALAMNYA terkhusus kepada orang tua dan keluarga besar Veriona Gultom.
” Saya secara pribadi dan kelembagaan menyampaikan rasa turut berduka cita sedalam dalamnya kepada orangtua dan keluarga almarhum boru Gultom, smoga keluarga diberi ketegaran dan ketabahan” tutur Syamp.
Dalam era modernisasi saat ini dimana setiap informasi dan berita sangat cepat tersebar pada sosial medai sehingga diharapkan masyarakat lebih pintar dan bijak khususnya warga Batak yang dalam hal kejadian ini melibatkan dua marga supaya tidak terpecah belah karena banyaknya hujatan maupun sindiran di berbagai akun Facebook.
“Mari kita makin pintar untuk menggunakan ITE dan sosmed dan hindari berita maupu. Informasi yang bisa memperkeruh masalah, saya berharap kepada warganet supaya jangan berupaya berkomentar maupun berargumen dengan hunajatan kebencian tetapi mari kita berikan solusi maupun ide supaya tidak ada perpecahan bagi kita marga batak” pinta Syamp.
Syamp menambahkan supaya warga indonesia khususnya orang batak supaya sabar dan memberikan kesempatan kepada pihak Kepolisian dan instansi hukum lainya bekerja dan selayaknya memberikan sanksi hukuman seberat beratnya sesuai hukum yang berlaku.
“Saya berharap supaya kita memberikan kesempatan kepada pihak penegak hukum untuk bekerja dan memberikan sanksi yang sepantasnya…. Sisi lain saya meminta supaya kita masyarakat indonesia khususnya suku batak janganlah ada lagi hujatan maupun ujaran kebencian kepada satu marga sekalipun yang melakukanya salah satu marga, tetapi mari kita jadikan ini pembelajaran yang sangat berharga. Dan mari kita sisikan waktu kita untuk mendoakan almarhum supaya arwahnya tenang di surga” tutup Syamp. Darwin’S