Sumatera Utara (Indigonews) – Petani padi se Kecamatan Jawa Maraja Bahjambi Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara saat ini berada pada level merugi bahkanterancam gagal.
Hama penyakit tanaman Padi saat ini semakin menyerang sehingga sudah terlihat luas tanaman padi di areal persawahan menguning bakan daunya mengering, walaupun sudah dilakukan para petani penyemprotan beberapa kali namun setelah padi berumur 40 sampai 50 hari kelihatan penyakit padi tersebut.
Jenis penyakit yang melanda saat ini adalah keadaan padi kemerah merahan daunnya juga biji pada tidak berisi atau biasa di sebut masak satu hari.
Seorang petani padi, br Pasaribu warga Jawa Maraja Bahjambi puluhan diantara petani yang mengalami sawahnya diserang hama, sesuai dengan kesaksianya waktu padi berumur 35 hari tidak ada hama maupun penyakit yang menyerang tanaman padi tetapi setelah usia padi level memutik atau biji padi sudah keluar dari batang barulah padi terlihat rusak bahkan tempo dalam beberapa waktu langsung memerah dan biji padi kosong.
Akibat hama yang cepat menyerang tanaman padi, menjadi banyaknya pro kontra diantara petani, ada juga asumsi dikalangan petani bahwa hama bukan hama alam tetapi penyakit bawaan bibit padi yang dibagikan oleh Pemerintah Kabupaten Simalungun sehingga petani se kacamatan Jawa Maraja Bahjambi meminta keseriusan pemerintah dalam hal memberikan bibit yg bermutu kedepannya, agar petani dapat menjadikan tanaman padi sebagai sumber kehidupan mereka.
Petani padi yang hidupnya bergantung dari hasil sawah berharap supaya Pemkab Simalungun bersedia turun ke sawah lokasi tanam padi yang terkena hama atau penyakit guna menghindari gagal panen.
Bendahara KTNA Simalungun Parlindungan Manalu menyatakan akan berkomunikasi kepihak Dinas Pertanian Simalungun terkait mencegah semakin meluasnya tanaman padi terserang hama serta berjanji akan serius membantu masalah tentang ancaman gagal panen kedepannya bersama masyarakat petani sekecamatan Jawa Maraja Bahjambi. Sensus Tambunan
Discussion about this post