Simalungun(Indigonews) – Isak tangis tampak di wajah keluarga korban kapal tenggelam KM Sinar Bangun yang berangkat dari pelabuhan Simanindo menuju pelabuhan Tigaras Minggu (17/6). Ratusan penumpang tewas saat kapal KM Sinar Bangun berangkat dari pelabuhan Simanindo menuju pelabuhan Tigaras kabupaten Simalungun sekira pukul 17.40 wib.
Kapal yang baru bergerak sekitar 20 menit dari pelabuhan Simanindo langsung tenggelam dan terbalik yang membuat seluruh penumpang berhamburan dan jatuh ke perairan danau toba.Ratusan penumpang yang dibawa kapal KM Sinar Bangun diperkirakan tewas dan hanya puluhan penumpang yang berhasil selamat.
Team Basarnas yang melakukan pencarian terhadap korban yang tewas belum berhasil menemukan seluruh korban yang tewas dan sampai berita ini diturunkan pencarian masih dilakukan dan keluarga korban yang menunggu keluarganya korban kapal tenggelam terpaksa rela menunggu didapur umum yang disiapkan Pemkab Simalungun dan TNI/Polri.Tampak tenda tenda yang disediakan dipadati keluarga korban yang rela menunggu berhari hari sampai ada kejelasan tentang keluarganya yang hilang.
Melihat kondisi keluarga korban yang tidur di tenda tenda dan dapur umum membuat masyarakat merasa iba dan kasihan.Seperti salah satu masyarakat yang prihatin dan perduli rela memberikan bantuan sembako kepada keluarga korban.
Alumni SMK GKPS Listrik dari tamatan 1997 s/d 2017 menyerahkan bantuan sembako yang diterima Kepala Desa Tigaras Mika Sitio, didampingi kepala desa parik sabungan P.Rikson Purba. Bantuan diserahkan langsung alumni siswa SMK GKPS Nova Sidabalok angkatan 97, Kristiana Siadari angkatan 98,Andrew Silalahi angkatan 2017,dan Rimson Damanik angkatan 2006.
Menurut Nova dia bersama teman temannya memberikan bantuan ini hasil diskusi mereka sesama alumni yang merasa iba terhadap keluarga korban yang sudah berhari hari menunggu jasad keluarganya yang tewas akibat kapal KM Sinar Bangun tenggelam.
“Saya berharap kiranya bantuan ini dapat meringankan beban penderitaan keluarga korban” ujar Nova
“Meskipun bantuan yang kami berikan ini tidak seberapa tapi ini ketulusan hati kami dan keprihatinan kami terhadap musibah tenggelamnya kapal ini” kata Nova didampingi teman temannya yang juga alumni SMK GKPS Listrik.
Sementara itu kepala desa Tigaras Mika Sitio yang menerima bantuan sembako itu mengucapkan terimakasih kepada alumni SMK GKPS listrik atas bantuan ini.
“Saya selaku kepala desa disini sangat bangga dengan adanya bantuan ini, karena ini dapat meringankan penderitaan keluarga korban yang sudah seminggu menginap di tenda tenda dapur umum” sambut Mika.
Mika mengakui mulai kejadian kapal tenggelam ini desanya ramai dan penuh dengan keluarga korban yang datang kemari ingin mengetahui keberadaan keluarganya yang tewas, apakah jasadnya sudah ditemukan apa tidak.
“Berbagai dari daerah mana semua keluarga korban menginap disini bahkan makan disini. Mereka tidak pulang karena kampung mereka sangat jauh dari pelabuhan Tigaras” tambah Mika.
Saat disinggung terkait dengan kegiatan yang dilakukan ditenda tenda penampungan, Mika mengatakan kalau pihak Pemerintah setiap hari memasak nasi dan lauk pauk untuk dimakan keluarga korban.
“Saya selalu ada ditenda tenda ini untuk memantau agar keluarga korba jangan sampai ada yang tidak makan. Selain itu bila keluarga korban ingin mandi, saya suruh mandi dirumah saya” tutur kepala desa yang ikut membantu pencarian korban yang hilang.Hasudungan Purba
Discussion about this post