Banjarmasin (Indigonews) – Menteri Pertanian Andi A. Sulaiman menyatakan hal tersebut usai meninjau Pilot Projek Lahan Rawa Kalimantan Selatan di Desa Jejangkit Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala, Jumat (29/06/2018).
Kunjungan Kerja Mentan di lahan rawa kalsel bukan pertama kali tapi sudah berulang kali sejak tahun 2017 menyusul suksesnya optimalisasi lahan rawa Musi Banyuasin di Sumatera Selatan, sedangkan propinsi kalimantan selatan, memiliki lebih dari 2 juta hektar lahan rawah yang hampir memilki kesamaan topografi lahan rawa di Sumsel.
Mentan menceritakan bagaimana tadinya lahan rawa di Sumsel yang hanya menjadi lautan air yang tidak produktif dan bila musim kering hanya menghasilkan asap dan menuai protes dari negara tetangga hingga akhirnya Kementan dan TNI melakukan optimalisasi, saat ini sudah terbuka 5000 hektar, dengan produktivitas rata-rata 5 ton/hektar, setelah 3 kali musim tanam, hal ini juga yang akan kita lakukan di kalimantan selatan.
Mentan berharap 2 atau 3 tahun kedepan 1juta hektar lahan rawah di dua propinsi dapat di optimalkan demi wujudkan Indonesia menjadi produsen beras dunia.
“1juta hektar dengan IP3, berarti kita sudah menambah 3 juta hektar lahan produksi, bila per hektarnya menghasil 5 ton, berarti ada tambahan produksi 15 juta ton gabah atau sama dengan 8 juta ton beras, luar biasa, dan kami optimis, sinergitas TNI dan Rakyat, terbukti sudah dapat dirasakan, hingga saat ini” harap Mentan.
“Pak Gubernur dan Bupati agar dapat mengoptimalkan penggunaan eskavator, kabupaten yang sudah menerima bantuan eskavator namun tidak digunakan seluruhnya, mulai besok, segera dipindahkan ke kabupaten batola, semua kegiatan di kabupaten batola, dibawah koordinasi Aster Kasad” pungkas Mentan, sebelum bertolak kembali ke jakarta. Dino’S/Humas Kementan RI
Discussion about this post