Jawa Barat (Indigonews) – Tingkat kesadaran masyarakat terkait kesehatan masih rendah. Untuk itu, puskesmas sudah seharusnya sebagai garda depan harus bersifat aktif untuk jemput bola kepada masyarakat dalam memberikan
pemahaman terkait pentingnya menjaga kesehatan.
“Selain pelayanan kesehatan harus lebih ditingkatan kepada masyarakat, pencegahan penyakit juga harus disosiliasikan. Sehingga masyarakat bisa menjaga pola hidupnya yang lebih sehat. Soalnya, anggaran yang banyak ini sangat disayangkan kalau digunakan untuk pengobatan saja,” tegas Muhammad Syihabuddin Romly selaku DPRD Kabupaten Tasikmalaya.
Menurutnya, anggaran yang besar untuk kesehatan lebih baik digunakan untuk edukasi pencegahan penyakit. Misalnya, kalau di dinas kesehatan ada anggaran Rp.150 juta, 30 persen anggaran tersebut dialokasikan untuk kegiatan sosialiasi kepada masyarakat.
“Jangan sampai anggaran sebesar itu hanya digunakan untuk pengobatan saja. Bisa dijadikan untuk biayai sosialisasi terkait kesehatan pada masyarakat,” ujarnya.
Lanjutnya, hal itu bisa dilakukan oleh Pemkab melalui dinas terkait, mulai dari
peningkatan pelayanan kesehatan hingga sosialisasi untuk pencegahan penyakit kepada masyarakat. Pemerintah harus berupaya semaksimal mungkin, soalnya kesehatan merupakan sektor utama dalam peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM).
“Berikan pengetahuan kepada masyarakat terkait bantuan-bantuan kesehatan, soalnya kita banyak program bantuan kesehatan namun masyarakat tidak mengetahui dan memahami bagaimana caranya,” pungkasnya. Lamhot Siadari
Discussion about this post