Simalungun (Indigonews) – Rapat sosialisasi penanggulangan banjir di Nagori Bah Jambi II (dua), Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Kamis (2/8/2018) dihadiri Camat, Kapolsek Tanah Jawa, Danramil Tanah Jawa, PIhak PSDA Kabupaten Simalungun, Manajer Kebun Marihat dan Manajer Kebun Balimbimgan PTPN 4, Dinas PUPR Simalungun bersama masyarakat 4 Nagori se Kecamatan Tanah Jawa.
Dadang Pramono anggota DPRD Kabupaten Simalungun dalam sambutannya mengatakan bahwa pembangunan penanggulangan banjir ini penuh perjuangan karena sudah lama diharapkan masyarakat. Bencana banjir mengakibatkan longsor yang sudah berlangsung bertahun-tahun terjadi bahkan sudah mendekati lahan kepemilikan masyarakat.
Disela sela rapat diadakan tanya jawab masyarakat dengan Dinas terkait. pertanyaan masyarakat banyak ditujukan ke pihak perkebunan yang dianggap biang banjir, diantaranya banyak pelepah sawit yang dibuang di aliran sungai, penyemprotan yang mengakibatkan matinya rumput dan tidak adanya perhatian kebun kepada nagori sekitarnya.
Menjawab pertanyaan masyarakat yang bertubi tubi, pihak perkebunan memberikan jawaban diwakili Manajer Kebun Unit Marihat, Sohun Damanik mengatakan bahwa Dewan Direksi sudah menurunkan anggaran buat membuat tanggul di hulu buat pembagian pemecahan aliran air untuk mengurangi debit air kalau datang hujan, dan penyemprotan akan diganti dengan pembabatan rumput.
Pihak Bidang PSDA Kabupaten Simalungun mengharapkan kerja sama dengan masyarakat karena debit air akan dikurangi hingga 40% dari biasanya.
Hal senada juga dusampaikan seorang rekanan/pemborong, Bona T. Lumbangaol menegaskan akan mengerjakan kan dengan sungguh sungguh dan tepat waktu. Menutup acara pihak Kejaksaan Simalungun yang turut hadir diwakili Royal Panjatkan merupakan anggota TP4D menjelaskan kalau pernyataan kesepakatan antara masyarakat, PSDA, PTPN4 dan pemborong agar dilakukan hitam diatas putih agar bisa jadi jaminan di masa yang akan datang. Benhard Sinaga