Samosir (Indigonews) – Mahasiswa/i KKN-PPM dari Universitas Gadjah Mada”UGM” melaksanakan Program STOP BABS di desa Turpuk sihotang dusun II yang bekerjasama dengan Pemerintah desa, Puskesmas Harian, Bidan Desa dan dibantu oleh Anggota Koramil 04 Harian untuk plaksanaan Pembangunan Jamban di lokasi rumah warga yang belum memiliki kamar mandi-toilet.
Plt Kapuskesmas Harian, Dr Bilmar Sidabutar menyatakan bahwa Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM UGM) tersebut sangat direspon oleh Puskesmas Harian karena Plaksanaan Stop Babs di tengah masyarakat adalah salah satu program Pemerintah Kabupaten Samosir melalui Dinas Kesehatan, karena masih banyak orang untuk buang air besar sembarangan, antara lain anggapan bahwa membangun jamban itu mahal, lebih enak BAB di sungai, tinja dapat untuk pakan ikan, dan lain-lain yang akhirnya dibungkus sebagai alasan karena kebiasaan sejak dulu, sejak anak-anak, sejak nenek moyang, dan sampai saat ini tidak mengalami gangguan kesehatan.
Alasan dan kebiasaan tersebut harus diluruskan dan dirubah karena akibat kebiasaan yang tidak mendukung pola hidup bersih dan sehat jelas-jelas akan memperbesar masalah kesehatan. Dipihak lain bilamana masyarakat berperilaku sehat, dengan membuang air besar pada tempat yang benar, sesuai dengan kaidah kesehatan, hal tersebut akan dapat mencegah dan menurunkan kasus-kasus penyakit menular. Dalam kejadian diare misalnya, dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar, dalam hal ini meningkatkan jamban keluarga, akan dapat menurunkan kejadian diare,ujarnya.
Pegawai Kesling Puskesmas harian, Johannes M.T Siahaan juga sangat berterimakasih kepada para adik-adik mahasiwa KKN PPM UGM yang telah mensukseskan Program Stop Babs ini, untuk pembuatan Jamban di dusun 2 desa Turpuk Sihotang ini bahwa Pihak Puskesmas ikut serta membantu dengan menyediakan 6 kloset karena mahasiswa tersebut membuat 6 jamban di 6 rumah warga.
Bidan Desa Turpuk Sihotangp, Nuryatun br sihotang juga sangat merespon prorgam yang dilaksanakan oleh KKN PPM UGM ini karena masyarakat sudah memliki Toilet sendiri, sehingga Tinja atau kotoran manusia merupakan media sebagai tempat berkembang dan berinduknya bibit penyakit menular (missal kuman/bakteri, virus dan cacing).
“Apabila tinja tersebut dibuang di sembarang tempat, misal kebun, kolam, sungai, dll maka bibit penyakit tersebut akan menyebar luas ke lingkungan, dan akhirnya akan masuk dalam tubuh manusia, dan berisiko menimbulkan penyakit pada seseorang dan bahkan bahkan menjadi wabah penyakit pada masyarakat yang lebih luas,”ujar Nuryatun.
Mahasiswa KKN PPM UGM yang melaksanakan Program Stop babs tersebut yaitu: Syilvia Manurung-Ilham Rizky hantoro-Yesiska Kristina H manik-Dewa Baskara Gama-Sesar Andi Prayitno-Fadhul A.dalimunte-Anjalia Kusuma Wardani-Septia latifah-Gizus Albayani-Sumaryoto-Mahteus Lumbanraja-Serja Ilham W, Syilvia Manurung menjelaskan bahwa Stop buang air besar sembarangan (STOP BABS) akan memberikan manfaat dalam Menjaga lingkungan menjadi bersih, sehat, nyaman dan tidak berbau, tidak mencemari sumber air yang dapat dijadikan sebagai air baku air minum atau air untuk kegiatan sehari-hari lainya seperti mandi, cuci, tidak mengundang serangga dan binatang yang dapat menyebar luaskan bibit penyakit, sehingga dapat mencegah penyakit menular, karena Tinja merupakan bentuk kotoran yang sangat merugikan dan membahayakan kesehatan, maka tinja harus dikelola, dibuang dengan baik dan benar. Untuk itu tinja harus dibuang pada suatu “wadah” atau sebut saja JAMBAN. Jamban yang digunakan bisa dalam bentuk jamban yang paling sederhana, dan murah, seperti yang dilakukan mereka.
“Program yang dilaksanakan nya agar semua anggota keluarga harus menggunakan jamban untuk membuang tinja, baik anak-anak (termasuk bayi dan anak balita) dan lebih-lebih orang dewasa,”ujar Syilvia manurung.
Anggota Koramil 04 harian sangat begitu antusias kepada para mahasiswa KKN PPM UGM yang membantu masyarakat turppuk sihotang. Edy Gugun Malau /mr
Discussion about this post