Simalungun (Indigonews) – Bupati Simalungun, DR JR Saragih SH,MH sepertinya perlu memberikan pelatihan dan pembinaan kepada Pangulu (Kepala Desa) Nagori Jorlang Huluan, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, dimana oknum Pangulu tidak bersedia memberikan informasi terkait pelaksanaan Anggaran Dana Desa Tahun 2018, anehnya bersifat arogan dan kurang santun berbahasa.
Arogansi Pangulu, Sumandi Damanik terlihat saat dua awak media online Indigonews atas nama Hasudungan Purba dan media online Lassernews T. Panjaitan mengkonfirmasi Pangulu terkait penggunaan dana desa APBN 2018.
Kedua awak media berniat wawancara dengan pangulu di kantor sekretariat nagori namun sang pangulu sedang berada di rumah sehingga dengan santainya kedua insan pers menyambanginya ke rumah.
Awalnya kedatangan awak media ini penuh keakraban dan persaudaraan.Tapi entah kenapa tiba tiba Pangulu, Sumandi Damanik marah marah dan mencak mencak sambil keluar dari rumahnya dan mengajak duel kepada kedua awak media hanya dengan alasan tidak terima dikonfirmasi terkait penggunaan dana desa APBN yang sedang dikelolanya.
Kedua awak media ini awalnya tidak ingin mengkonfirmasi Sumandi karena posisi sedang berada dirumah, Senin (6/8) tetapi karena Pangulu meminta dirinya dikonfirmasi maka kedua awak media ini bersedia mengkonfirmasinya. Dari hasil tanya jawab dengan Pangulu terlontar sesekali kata kata bentakan bahkan melecehkan insan pers.
Merasa dilecehkan akhirnya kedua awak media terus memberikan pertanyaan yang membuat Pangulu Jorlang Huluan menjadi diam dan termenung. Selang beberapa menit Pangulu tersebut langsung keluar rumah dan marah marah sambil mengepal tangannya kearah kedua awak media. bahkan bak kerasukan setan pangulu mengeluarkan kata kata mengajak duel kepada kedua wartawan yang mengkonfirmasinya.
Tidak dapat dihindari Cekcok mulut antara 2 wartawan bersama Pangulu Jorlang Huluan pun terjadi persis di pekarangan halaman depan rumah sang pangulu.
Hasudungan Purba awak media online Indigonews yang ditantang Pangulu Jorlang Huluan Sumandi Damanik menerangkan mula terjadinya adu mulut yang nyaris hampir duel dirinya bersama temannya T.Panjaitan datang kerumah pangulu dengan memperkenalkan diri dengan menunjukkan Kartu Pers sesuai kode etik dan Undang undang PERS no 40 tahun 1999.
Tetapi dengan nada sombong Pangulu mengatakan kalau DD 2018 yang sedang dia kelola sudah tepat dan tidak ada masalah.Fisik yang dikerjakan sangat bagus dan sudah sesuai dengan jutnis.
“Jadi saya minta agar kalian tidak perlu pertanyakan itu kepada saya karena semua sudah sempurna” ketus Sumandi dengan nada suara membentak.
Saat ditanya rekanan penyedia matrial bangunan fisik, Pangulu dengan enteng mengatakan kalau itu tidak perlu diketahui masyarakat melalui pemberitaan dikarena pangulu sudah punya rekanan penyedia matrial. Hasudungan Purba yang balik bertanya apa nama CV rekanan Pangulu itu, dan daerah mana? Mendengar pertanyaan itu Pangulu langsung berang dan wajahnya merah seperti mau memukul kedua awak media ini.
Tidak terima ditanya, Pangulu langsung mengepal kedua tangannya kearah wajah awak media Indigonews. Adu mulut pun terjadi antara awak media dengan Pangulu yang hampir duel terjadi. Saat adu mulut terjadi tiba tiba Team Pengolah Kegiatan (TPK) bermarga Sinaga datang untuk melerai pertengkaran ini.
Awak media yang sadar kalau Pangulu yang menantang mereka berduel tidak tepat posisinya karena pertengkaran itu terjadi didepan rumah Pangulu.Kedua awak media ini memilih pergi dan meninggalkan lokasi rumah Sumandi Damanik Pangulu Jorlang Huluan.
Sementara T. Panjaitan wartawan media online Lassernews menambahkan kalau Pangulu ini benar benar tidak layak jadi pemimpin di Nagorinya (Desa).
“Saya mengatakan demikian karena dia mengatakan kalau administrasi itu tidak begitu penting dibanding pembangunan fisik yang saya bangun sudah bagus dan sempurna” tandas Panjaitan.
Panjaitan juga mengatakan kalau pengerjaan fisik bangunan itu harus ada papan informasi dan berapa biaya yang digunakan.Tetapi saat ditanya Pangulu mengatakan kalau itu tidak penting dibuat karena lebih penting pembangunan fisik yang sedang bangun bagus.
“Bahkan Sumandi juga melontarkan kata kata kalau Dana Desa TA 2018 ini membuat dia pusing karena terlalu berbelit administrasi yang disiapkan” ungkap Panjaitan menirukan ucapan Pangulu Sumandi Damanik. Hasudungan Purba
Discussion about this post