Simalungun (Indigonews) – Pelayanan Puskesmas Tanah Jawa Kabupaten Simalungun terkesan menyengsarakan pasien, sebagai mana yang dialami Henti boru Tambuna yang partus pagi hari, Jumat (10/8/2018) pukul 10.50wib.
Puskesmas yang dipimpin, dr.Widya Saragih tidak memberikan izin pasien yang sudah fit total setelah melahirkan pagi, sehingga pasien harus menginap di ruang RTK (Rumah Tunggu Kelahiran) yang suasananya sangat berisik, dimana didepanya persis warung tuak.
Pasien ini pun sangat mengeluhkan larangan pulang dari Bidan, padahal seharian mereka merasa diabaikan bakan tidak ada Bidan satu orangpun yang standby di RTK.
“Klu hanya seperti ini lebih baik kami tidur di rumah, karena situasi lokasi Rumah Tunggu Kelahiran(RTK) persis di depan Warung tuak dan kondisi pasien untuk istirahat tidak mengizinkan karena suara musik yg sangat mengganggu pasien yg seharusnya untuk istirahat” kesal Sumai pasien.
“Pelayannan puskesmas Tanah Jawa benar benar sangat menyengsarakn pasiennya, sadisnya br Tambunan harus dipindahkan dari Puskesmas ke tempat yang lumayan jauh untuk tempat menginap menggunakan becak. Namun tampak pelayanan dari petugas Dan fasilitas untuk ibu yang baru melahirkan jauh dari harapan” tambah Suaminya.
boru Tambunan yang baru melahirkan harus beristrahat tidur dilantai tanpa pasilitas yang mendukung, hanya beralaskan tikar. Begitu juga sangkin jauhnya antara Puskesmas dengan RTK tidak ada juga hubungan line panggilan apabila pasien darurat.
Keluarg pasien meminta supaya Bupati Simalungun DR.JR.Saragih.SH.MM maupun Kepala Dinas Kesehatan, menindak perbuatan dr. Widya Saragih bersama bawahanya yang sanggup memperlakukan pasien diduga tidak wajar, malah seorang ibu yang baru melahirkan harus naik betor/becak septor dari puskesmas menuju RTK yang jaraknya berkisar 300meter. Sensus Tambunan
Discussion about this post