Simalungun (Indigonews) – Lagi lagi, Forum Guru Honorer Simalungun geruduk kantor DPRD Simalungun untuk menyampaikan kekesalan mereka yang gajinya diturunkan bahkan pembayaran tidak tiap bulan kadang dirappel tiga bulan sekali.
Padahal sudah rahasia umum saat awal tahun 2018 para honorer juga harus membayar perpanjangan SK honor yang diterbitkan Kepala Dinas Pendidikan Simalungun anatara besaran Rp.3.000.000 – 5.000.000.
Anehnya, 50 orang anggota DPRD Simalungun periode 2014 – 2019 selama ini hanya diam, diam dab terdiam padahal mereka juga pasti mengetahui nasib para honor yang sampai saat ini belum menerima gaji.
Namun, dihadapan massa yang tergabung dalam FGHS jawaban klasik pun kembali dikumandangkan pimpinan DPRD Simalungun.
Bak pahlawan atau dewa penolong, Ketua DPRD Simalungun bersama sejumlah anggota dewan lainnya mengajak puluhan guru honor ini untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat, sehingga terkesan adanya kelak pemanfaatan bagi para anggota DPRD yang mecalon kembali untuk Caleg Legislatif periode 2019 – 2024.
Dalam rapat dadakan, Ketua FGHS menuturkan bahwa sampai saat ini masoh ada guru honor yang belum memiliki SK perpanjangan karena tidak bersedia membayar sesuai harga yang dipatok oleh oknum yang mengatas namakan jabatan dalam meraup keuntungan.
“Mulai hari ini akan kami bahas nanti, dimana anggaran yang harus dipangkas dalam pembahasan, kami akan berusaha menyelesaikan dengan baik,” jelas Ketua DPRD Simalungun, Johalim Purba yang terkesan tegas dihadapan FGHS padahal selama ini diduga hanya diam, diam dan terdiam dan menjalankan tugas partai berkampanye tanpa peduli warga Simalungun.
Wow….!!! pantastis tutur kata Ketua DPRD Simalungun bak merasakan penderitaan para guru honor, bahkan sang ketua lupa selama ini dirinya diduga tak paham fungsi legislasi sehingga sibuk dengan urusan partai.
“Guru honor yang sungguh-sunguh harusnya mendapatkan perhatian, kami baru akan membahas hari ini, sekarang Kepala Dinas (Kadis) sudah ada di DPRD dan akan membahasnya,” tutur Johalim.
Hal senada juga di pertontonkan Wakil Ketua DPRD yang diduga banyak mendapat paket kegiatan proyek dari beberap Dinas Kabupaten Simalungun. sehingga lupa memperhatikan nasib para guru honor yang seraya selalu dipersulit oleh Dinas Pendidikan.
Begitu juga para anggota DPRD Simalungun lainya yang diketahui kembali mencaleg bak menunjukkan topeng dalam permainan sirkus sehingga masyarakat terkesan dan berharap dipilih kembali. Red
Discussion about this post