Karo (Indigonews) – Ratusan pengungsi korban erupsi Gunung Api Sinabung asal Desa Berastepu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo berunjukrasa di kantor DPRD Karo dan Kantor Bupati, Kamis (20/9/2018) sekitar pukul 10.00 WIB pagi.
Orasi warga yang merasa ditipu Pemerintah Kabupaten Karo meminta dan menuntut haknya selama 1,5 tahun yang belum dipenuhi oleh Pemkab tano Karo melalui Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) tersebut.
Diantaranya, jatah hidup dengan biaya Rp10.000, per jiwa/hari, selama 3 bulan. Fasilitas umum, seperti air (sumur bor) listrik, dan septic tank dan jalan. Kemudian sewa rumah dan ladang Rp5,6 juta per tahun.
“Kami warga Desa Berastepu mencapai 343 kepala keluarga terdiri dari 1200 jiwa, yang belum menempati relokasi mandiri tahap kedua di Desa Nangbelawan Kecamatan Simpang Empat. Disebabkan fasilitas tuntutan kami belum terpenuhi selama satu sengah tahun ini,” kata Norman Batunangar (44) kepada wartawan, dan diamini warga lainnya disela-sela aksi demo tersebut kata dia norman.
Norman mengungkapkan, rumah di Desa Nangbelawan dinilai tidak layak untuk ditempati karena fasilitasnya tidak ada. Maka itu mereka menuntut haknya, seperti biaya sewa ladang dan rumah sebesar Rp5,6 juta rupiah yang sudah tidak mereka dapatkan selama 3 tahun ini. Menurut mereka, pada tahun 2016 lalu mereka mendapatkan itu semua, mengapa kini mereka tidak mendapatkan kata masyarakat tersebut.
“Sedangkan fasilitas rumah, seperti listrik, air, septic tank dan jalan juga belum ada semua. Bagaimana kami bisa hidup di rumah tersebut,” ungkapnya.
Kemudian Sekda Kabupaten Karo, Kamperas Terkelin Purba didampingi Kalak BPBD Karo, Martin Sitepu yang menemui pengunjurasa mengutarakan, tuntutan warga tidak bisa memenuhi, dikarenakan anggota DPRD tano Karo tidak ada satupun yang datang atau ditemui mereka. Guna bisa berkordinasi sesuai harapan para pengungsi sinabung tersebut.
“Begitu pun kami tadi sudah melakukan kordinasi via telpon, kepada pihak BNPB terkait gucuran dana yang dijanjikan kepada para pengungsi erupsi Gunung Sinabung. Namun, karena tekhnis pihak BNPB saat ini sedang sibuk menangani bencana nasional di Lombok, makanya sedikit terbengkalai. Begitu pun surat ajuan batuan dari pusat sebelumnya sudah masuk ke pihak mereka,” ucap Sekda.
Sedangkan Kalak BPBD Karo Martin Sitepu mengatakan, bagaimana pun mereka bekerja buat warga, dan mereka akan kita layani sepenuhnya sesuai dengan janji yang sudah diutarakan atas bantuan kepada mereka.
“Tetapi kita menunggu hasil waktu pada bulan depan, kemungkinan dana tersebut sudah bisa digucurkan pusat melalui pihak kita. Meski tanpa ada batas waktu yang pasti, kita akan terus berupaya supaya tuntutan warga tano karo dapat terpenuhi. Kita hanya meminta kepada pihak pengungsi agar bersabar,” kata Martin Sitepu.
Sebelum ke Kantor Bupati Karo, ternyata pengunjukrasa terlebih dahulu melakukan aksi di Kantor DPRD. Sayangnya aksi mereka tidak dotanggapi lantaran para anggota dewan sedang keluar daerah.
Sekwan DPRD Karo, Petrus Ginting yang menemui warga korban erupsi Gunung Sinabung meminta kepada pendemo agar menyampaikan tuntutannya ke kantor Bupati Karo sesuai dengan lampiran surat aksi mereka.
Sesampainya di kantor Bupati Karo, pendemo tidak bisa menahankan luapan emosi mereka, sebab Bupati Karo, Tekelin Brahmana dan Wakil Bupati Karo Cory S Sebayang tidak berada di kantor. Meski sudah diberi penjelasan oleh Sekda Kabupaten Karo, Kamperas Terkelin Purba, pihak pendemo masih bertahan di halaman kantor Bupati Karo hingga pukul 16.00 WIB. Mereka juga berencana akan tidur di halaman kantor Bupati Karo sampai adanya kejelasan kepada pihak masyarkat tano karo tersebut. HSirait