Simalungun (Indigonews) – Para honorer Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan kembali geruduk Kantor Bupati dan DPRD Simalungun untuk menyampaikan aspirasi akan penjoliman yang rasakan, Selasa (25/9/2018).
Didepan para honor yang nasibnya sangat dikekang, dimana selama ini untuk menjadi honor harus bayar begitu juga untuk tiap tahunya dengan istilah uang cas perpanjangan SK juga diwajibkan bayar berkisaran Rp. 6.000.000 malah ketua DPRD Simalungun, Johalim Purba tidak dapat memberikan solusi malah terkesan diduga menganggap bodoh para pendemo karena dianjurkan bersorak sorak.
Ketua DPRD Simalungun, Johalim Purba langsung datangi kerumunan aksi yang terhalang pagar betis dari pihak Kepolisian dan Satpol PP digerbang pintu masuk sekretariat DPRD.
“Pertanyaan saya hanya dua, kalian mau saya ajak bicara atau tidak” ucap Johalim dengan menunjukkan ruangan kantor DPRD namun para honor yang menolak permintaan Johalim, karena hanya meminta 10 orang perwakilan.
“Kalau begitu biarkanlah kalian disini, jangan kalian anggap, jangan kalian anggap DPRD tidak peduli dengan kehadiran ini, Kalau bersorak sorak seluruhnya tidak ada sesuatu hal yang bisa diselesaikan, Kalau kalian mau bersorak sorak, bersorak soraklah sepuasnya disini” ujar Ketua DPRD Simalungun.
Hak jawab Ketua DPRD Simalungun didepan ratusan honorer dianggap tidak layak dikumandangkan seorang Ketua Legislatif, malah Johalim terkesan “Diduga” bangga dengan penderitaan para honor.
Miris mendengar pernyataan Ketua DPRD seakan akan pahlawan kesiangan dengan menyatakan DPRD Simalungun peduli akan nasib ribuan honor yang nyatanya tidak pernah keras dalam paripurna untuk mendengar kejelasan Bupati Simalungun. Red
Discussion about this post