Simalungun (Indigonews) – Ternyata Kabupaten Simlaungun belum bisa bersih dari kutipan yang dilakukan beberap oknum, belakangan terbongkar kutipan yang dilakukan Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun, setiap PNS yang lulus dari jalur Honor K 2 dikutip sebesar Rp.75.000 untuk menebus Kartu Suami (Karsum).
Bila semua PNS dibawah naungan Dinas Pendidikan baik dari jalur honor K 2 maupun PNS yang sudah lama karena program Pemerintah pusat yang menerbitkan Kartu Suami / Isteri PNS, pantastis sangat pundi pundi hasil kutipan yang terkumpul.
Narasumber yang layak dipercaya saat dijumpai di pelataran Kantor Dinas Pendidikan Simalungun, di Pamatang Raya membenarkan adanya wajib bayar untuk pengambilan Karsum yang langsung diberikan kepada staff wanita dengan ciri ciri kulit putih, tinggi badan sekitar 158cm dan rambut pendek sebahu.
“Benar bang untuk ambil Karsum harus bayar sebesar Rp. 75.000.- kan sudah ditetapkan katanya, inipun saya sama teman ini sudah terlalu lama ambilnya karena sudah kebanyakanlah yang ambil” jelas NN, Kamis (20/9/2018).
“Kalau ga kita berikan kewajiban bayar yang sudah ditentukan Dinas, ga akan dikasih Kartu Suami bang, bayarnya langsung ke seorang staff wanita yang sudah saya bilang tadi ciri cirinya bang” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Sumbayak, yang saat itu mengambil kartu istri yang sudah diterbitkan oleh BKN dibagikan Dinas Pendidikan Simalungun, tetap juga harus bayar sebesar Rp. 75.000 untuk ambil Kartu Isteri.
Sekretaris Dinas Pendidikan Simalungun, Parsaulian Sinaga melalui Whats Up (WA) menjelaskan belum mengetahui hal tersebut dan akan mengeceknya.
“Kebetulan belum ada kita dengar masalah itu, nanti kami cek ya, kebetulan juga saya punya belum terbit” singkat pesan Sekdis.
“Sudah kami cek di kantor, hal itu tdk ada dan guru biasanya mengurus itu, pada saat mau pensiun, maka saya sendiri pun belum mengurus ke BAKN. Jadi mohon kalau ada yang mengurus jangan diberikan kepada orang lain (dititipkan) tapi langsung yg bersangkutan lah, karena tdk ada biaya pengurusannya, dan kalau ada masalah dihadapi guru, mohon segera kami dihubungi agar terhindar dari masalah seperti itu, terimakasih (bisa kami tau siapa yg mengurus itu agar kami cek kebenarannya)” tambah Parsaulian. Red
Discussion about this post