Langkat (Indigonews) – Lusiana ibu satu anak warga Dusun Perladangan, Desa Perkebunan Turangi, Kecama Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara penderita benjolan di leher yang tiap hari semakin membesar tidak dapat berbuat apa apa, karena sudah sedaya upaya melakukan perobatan baik secara medis maupun berobat tradisional, mamun sakit kelenjar getah bening yang sudah dideritanya menahun belum juga sembuh.
Saat dijumpai dirumahnya, Lusiana hanya bisa terbaring lemah menunggu keajaiban Allah bahkan raut wajahnya terlihat pasrah dan berharap uluran tangan Pemerintah untuk membantunya.
“Awal mulanya hanya benjolan kecil yang muncul, lalu saya berobat ke mantri yaitu Bapak Juliarso (Kades Perkebunan Turangi) dan sembuh, namun tidak Lama kemudian bendolan itu makin membesar, saya dan keluarga memeriksakan ke RSU Dr. Djoelham tetapi langsung dirujuk ke RS Adam Malik, namun sampai di RS Adam Malik kami tidak mendapatkan pelayanan yang maksimal, hanya laporan dari Laboratorium yang diberikan, kami sebagai orang desa tidak mengetahui hasilnya mengenai penyakit saya ini” ujar Lusiana.
“Saya mengetahui penyakit saya setelah bulan Juni 2018 ketika kami berobat ke tempat praktek dr. Bety PA yang mengatakan Kelenjar Getah Bening” pungkasnya.
Saliyan orang tua Lusiana menjelaskan bila pihak medis menganjurkan supaya dilaksanakan operas angkat benjolan di leher putrinya, keluarga akan beri izin dan sedaya upaya akan melunasi biaya yang harus dibayar sekalipun harus utang kepada handai tolan.
“Kalaupun anak saya Lusiana bisa di Operasi gak masalah bang, dan soal biaya ya mungkin nanti saya pinjam dengan kerabat saya asal anak saya dapat sembuh dari penyakitnya bang” ujar Saliyan.
“Selama anak saya berobat saya juga merasa kecewa dengan pihak RS Adam Malik yang tidak memberikan jawaban yang memuaskan. Penyakit anak saya tidak bisa di operasi, gitu jawab dokternya bang, apa Karena kami orang miskin sehingga tidak di layani dengan baik” kesal Saliyan.
Lusiana menambahkan bahwa dirinya terdaftar sebagai pasien jalur KIS dimana jauh hari sebelumnya Kepala Desa Ujung Bandar telah mengurua namanya menjadi tanggungan program pemerintah pusat.
“Saya hanya pasrah karena saya orang kurang mampu, suami saya hanya bekerja sebagai buruh tani bang, selama dua tahun ini saja saya berobat tradisional orang tua saya sampai jual sapi bang” ujar Lisna sambil berlinang air mata.
Lusiana beserta keluarga berharap campur tangan Pemerintah, baik Presiden, Menteri Kesehatan, Gubernur, Bupati maupun Kepala Dinas Kesehatan bahkan sampai tingkat Pemerintah Kecamatan.
Sisi lain Lusiana juga berharap bagi dermawan yang siap membantu dirinya supaya penyakitnya bisa sembuh. TPasaribu
Discussion about this post