Simalungun (Indigonews) – Proyek Renovasi 2 ruangan belajar, 2 ruangan kelas baru, 1ruangan kantor baru guru serta 1blok kamar mandi SMP Negeri 2 Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun yang bersumber dari Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Dikdasmen, Kemendikbud dengan pagu anggaran sebesar Rp. 1.065.315.000.- disinyalir adanya kejanggalan.
Pantauan langsung dari lingkungan sekolah, 90% rangka atap digunakan yang bekas hasil bongkaran ruang kelas lama, dan mirisnya di sisi kiri pojok bangunan yang dilakukan renovasi adanya sekita 10Meter kubik dinding yang lama digunakan kembali.
Seorang lelaki berbadan agak gendut, rambut sebagaian beruban saat ditanyai kenapa digunakan balok kayu yang sydah lama dan banyak bekas lubang lubang paku, namun tidak bersedia memjawab dan menganjurkan bertanya kepada mandor bangunan.
Kejanggalan lainya pada pasangan selasar di depan ruangan renovasi tidak gunakan pondasi pada emperan hanya menggunakan cor ketebalan sekitar 10cm.
Sisi lain diduga adanya ketimpangan pelaksanaan akan dugaan penyimpangan anggaran, bahwa pada antara bangunan lama dan bangunan renovasi tepatnya di dekat jalan lintas dibangun juga teras tanpa pondasi sepanjang 4Meter dan ketinggian 2Meter hanya menggunakan tiang tulang besi pada pertemuan dingding tetapi tidak berpondasi langsung pasangan batu bata mulai dari dalam tanah.
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Tanah Jawa, Advent Karo acap kali di mintai konfirmasi, setiap pesan singkat (sms) yang dikirim hanya di baca tanpa bersedia mejawab, begitu juga saat di hubungi melalui sambungan telephone Kepsek selalu tak mau tau atau terkesan alergi terhadap Pers.
Seorang lelaki menggunakan baju korpri putih bercorak hitam, yang dilihat dari raut wajahnya sekitar berusia 54 an tahun menggunakan Kaca Mata dijumpai diruang kantor guru bersama rekannya yang berperawakan agak kurus menjelaskan bahwa Kepsek sedang dikantor Dinas Pendidikan Simalungun di Pematang Raya, Rabu (3/10/2018)
Namun, saat Indigonews menanyakan kebenaran kepada staff Dinas Pendidikan terkait keberadaan Kepsek SMPN 2 Tanah Jawa, menjelaskan mulai pagi jam 08.00Wib sampai Siang hari Pukul 13.40Wib yang bersangkutan tidak pernah menginjakkan kaki di kantor Dinas Pendidikan Simalungun.
Diduga kuat yang dijumpai melakukan kebohongan yang tidak terpuji bahkan tak pantasnya seorang aparatur sipil negara melakukan kebohongan yang kecil, pantas adanya dugaan penyimpangan terjadi karena banyak kebohongan seakan diperankan para staff dan Kepsek SMPN 2 Tanah Jawa. Tim
Discussion about this post