Simalungun (Indigonews) – Ratusan massa warga huta Manik Nagori (Desa) Silou Manik kec Siantar kab Simalungun berunjukrasa didepan kantor Pangulu (Kepala Desa) Silou Manik.
Massa yang berunjukrasa ini mendatangi kantor Pangulu sekitar pukul 09.00 wib dengan menggunakan truk dan angkutan umum dengan dikawal satuan Polisi dari Polsek Bangun.
Setibanya didepan kantor Pangulu ratusan massa langsung berorasi menuntut agar Pangulu Silou Manik Deliana menjelaskan tentang pembangunan proyek Lapen efektif sep,yang menurut warga huta Manik dialihkan ke huta satu dan dua persis didepan kantor dan samping rumah Pangulu Silou Manik Deliana.
Menurut massa yang mayoritas warga huta Manik seharusnya pembangunan proyek Lapen itu di Nagori mereka tetapi tanpa alasan yang jelas pembangunan proyek Lapen itu dialihkan ke huta satu dan huta dua.Massa yang tidak terima pengalihan pembangunan itu menuntut agar Pangulu Silou Manik Deliana menjelaskan apa alasan pengalihan itu.
Salah satu kordinator massa M Sidabutar yang ditemui awak media dilokasi mengatakan kalau kedatangan warga berunjukrasa kekantor Pangulu ingin menuntut agar pembangunan Lapen ini siapa dalangnya yang mengalihkan, sehingga pembangunan Lapen ini tidak dilaksanakan di huta Manik.
Sedangkan di papan proyek jelas tertera kalau pembangunan Lapen itu seharusnya dilaksanakan di huta Manik menuju Silou Malaha terang Sidabutar.
“Slama ini pembangunan ke huta(kampung) kami seperti dianak tirikan oleh Deliana.Saya mewakili warga huta Manik meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengusut siapa otak dibelakang semua ini,sehingga pembangunan proyek Lapen ini tidak dikerjakan dikampung kami” ujar Sidabutar.
Selain Sidabutar, warga lainnya juga angkat bicara tentang masalah ini.Golper Silalahi dengan tegas mengatakan kalau sebelumnya warga huta Manik meminta agar warga bersama Pangulu Silou Manik ibu Deliana mendatangi pihak PU kab Simalungun untuk mempertanyakan langsung apa alasan mereka mengalihkan proyek pembangunan itu,dan siapa yang memerintahkan agar dialihkan.
Saat kami tiba dikantor Dinas PU,ibu Pangulu yang berjanji akan hadir juga disana tidak ada sama sekali tampak wajahnya.
“Kami dengan sabar menunggu Pangulu selaku pimpinan di Nagori kami tidak kunjung hadir dan akhirnya kami kecewa karena tidak mendapat keterangan apa apa dari pihak PU selaku pelaksana proyek” jelas Golper kepada awak media Indigonews.
“Karena merasa tidak transparannya antara Pangulu dan pihak PU maka kami melakukan aksi unjukrasa ini karena kami warga huta Manik merasa dirugikan dengan pengalihan proyek pembangunan Lapen ini” tuturnya.
“Kami juga warga Nagori Silou Manik yang memiki hak yang sama dengan huta(Kampung) yang lain” tutur Golper dengan lantang mengatakan dihadapan Pangulu dan Polisi saat mediasi berlangsung.
Sementara itu Pangulu Nagori Silou Manik, Deliana mengaku tidak tahu siapa yang mengalihkan proyek pembangunan Lapen tersebut.Dia juga mengaku kalau dirinya cuma sekali ditemui pihak PU kab Simalungun dirumahnya.
“Hingga pembangunan proyek itu selesai dia sama sekali tidak tahu siapa pihak PU yang mengawasi proyek itu” kata Deliana. Hasudungan Purba
Discussion about this post