Rokan Hilir (Indigonews) – Alika Viana (12) bocah perempuan yang masih duduk dibangku kelas V (Lima) SDN 033 Tanjung Medan diketahui sebelumnya menghilang sejak pulang sekolah, Rabu (24/10/2018) mulai pukul 12.30Wib.
Kehilangan Alika membuat resah neneknya bernama Qoriah yang selama ini membesarkanya, sehingga sang nenek meminta bantuan warga dan menerima laporan sang nenek, warga Desa Tanjung Medan Utara pun heboh dalam pencarian.
Tak disangka dan diluar perkiraan, seorang warga bernama Surat dengan rasa sedih, histeris dan kaget menemukan sosok Alika Viana telah meninggal dunia dengan kondisi sangat tragis, perut terbelah dan usus keluar di lahan perkebunan sawit milik Mangara Tumpang Limbong tepatnya di Dusun Rejosari RT/RW 01/01, Desa Tanjung Medan Utara, Kecamatan Tanjung Medan Kabupaten Rokan Hilir, Rabu (24/10/2018) pukul 23.30Wib.
Saat ditemukan, korban masih menggunakan seragam sekolah lengkap dan dileher ditemukan kain warna coklat yang terikat sangat erat dan diduga sebelum dibunuh korban terlebih dahulu diperkosa.
Kapolsek Pujud, AKP Rahmad Damhuri Siregar, SH didampingi Kanit Reskrim, Bripka Joan Kurniawan membenarkan penemuan sosok mayat seorang bocah kelas V SD dengan kondisi perut terbelah dan usus keluar diduga sebelum dibunuh terlebib dahulu diperkosa.
Dari TKP ditemukan barang bukti berupa, 1 helai baju kaos warna putih yang ada bekas tapak tangan dan bintik – bintik darah; 1 helai celana panjang warna abu Rokok; 1 helai celana dalam warna Biru Muda; 1 buah pisau karter warna merah; 1 pasang seragam sekolah pramuka warna Coklat; 1 helai jilbab warna Coklat dan barang lainya milik Korban.
“Di TKP Personil langsung mengintrogasi saksi dan berhasil mendapatkan petunjuk dari Saksi Bahari Malau yang mengatakan bahwa pada hari Rabu tanggal 24 Oktober 2018 ianya sedang bekerja bersama Hendri Limbong dan Lelek Tono di ladang milik MT Limbong (orang tua Hendri Limbong ) dan dari keterangan yang diperoleh dari Bahari Malau pada saat Hendri Limbong Pergi ke ancak penimbangan Sawit tidak lama kemudian ia melihat Korban Alika Viana dengan Menggunakan seragam Sekolah Pramuka juga melintas dari Pondok mereka bekerja menuju kerumahnya” Jelas Kapolsek.
“Tidak begitu lama saksi Bahari Malau ada mendengar jeritan seorang perempuan yang berasal dari ancak timbangan tempat Hendri Limbong menimbang namun Saksi tidak memperdulikan jeritan tersebut dan kemudian Saksi merasa curiga kenapa Hendri Limbong terlalu lama kembali kepondok untuk membawa sawit yang hanya berjarak sekitar 150 meter” pungkasnya.
Hal tersebut baru disadari oleh Saksi Bahari Malau setelah heboh ditemukan mayat seorang anak perempuan di dekat ancak Hendri Limbong tersebut.
“Atas keterangan tersebut dilakukan penangkapan terhadap Hendri Limbong Pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2018 sekira Pukul 03.15 Wib dirumahnya di Dusun I Rejosari Rt / Rw 01 / 01 Desa Tanjung Medan Barat Kec.tanjung Medan dan pada saat ditanyakan kepada Hendri Limbong awalnya ia tidak mengaku melakukan pembunuhan terhadap korban namun setelah ditemukan satu helai baju didalam rumah yang digunakan Hendri Limbong Pada saat bekerja tersebut di temukan bekas sebanyak 5 jari” urai Kapolsek.
Setelah dikatakan kepada Tersangka bahwa noda di bajunya bekas jari anak perempuan yang merupakan korban, akhirnya Tersangka mengakui perbuatan bejad dan tidak manusiawi dengan berdelik Khilaf.
“Tersangka akhirnya mengakui telah memperkosa korban sebelum membunuhnya, dan dengan tanpa sadar pelaku mengakui memotong perut korban, saat ini pelaku diamankan di Polsek Pujud, Rokan Hilir untuk diproses” tutup Kapolsek. HSirait / Kontributor
Discussion about this post