ADVERTISEMENT
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Privacy Policy
  • Terms
Selasa, Maret 9, 2021
Situs Berita Online Indigo
  • Sumatera Utara
    • Humbahas
    • Samosir
    • Siantar
    • Simalungun
    • Taput
    • Toba Samosir
  • Regional
    • Bandung
    • Bekasi
    • Bogor
    • Jabodetabek
    • Jakarta
    • Tangerang
  • Riau
    • Siak
  • Kepulauan Riau
    • Batam
    • Kabupaten Bintan
    • Kabupaten Lingga
    • Tanjungpinang
    • Tanjungubun
  • Jawa Barat
    • Tasikmalaya
  • Serba-serbi
    • Entertainment
    • NGAKAK
    • NGETOP
    • Otomotif
    • Selebritis and Lifestyle
    • Sport
    • Tech
    • Teknologi
    • Travel
  • IGTV Online
No Result
View All Result
Situs Berita Online Indigo
No Result
View All Result
Situs Berita Online Indigo
Home Berita

Simak, Ini Keinginan Petani

3 November 2018
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (Indigonews) – Petani padi adalah salah satu pihak yang ikut gelisah dengan terbitnya data baru produksi beras metode Kerangka Sampling Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS).

Ketua Umum Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir berusaha menjelaskan, saat ditanya apa pengaruh data BPS terhadap KTNA.

Menurutnya, kalangan petani khawatir, data baru yang memprediksi jumlah produksi beras sepanjang tahun 2018 itu akan membuat pemerintah memutuskan kembali melakukan impor beras.

“Saya ditanya, mengganggu nggak? Kalau menganggu nggak.., cuma saya keserempet. Kalau data begini kan harus segera impor, itu yang kami keberatan”, ujar Winarno.

Apa yang menjadi keinginan petani menurut Winarno tidaklah rumit, hanya ingin bertani dan mendapat untung dari usaha pertaniannya.

“Jadi begini, petani itu maunya berusaha tani dengan tenang dan menguntungkan. Sudah cuma segitu-gitunya. Waktu tanam butuh air ada air, butuh bibit ada bibit, butuh pupuk ada pupuk, kalau ada hama butuh pestisida ada pestisida, jadi kebutuhan petani itu ada. Berusaha dengan tenang, dan menguntungkan. Saat jual, ada hasilnya. Kalau tidak ada hasilnya untuk apa? ”, jelas Winarno.

Ia bercerita, suatu ketika pernah ada ungkapan petani, “Kita tanam untuk makan kita saja, orang kota mah nggak usah dikasih”.

“Dia (petani) nggak pikir tuh, kalau begitu (tidak ada ketersediaan beras yang cukup) jadinya (pemerintah akan) impor. Saya katakan, jangan. Kita perkuat pertanian, agar tidak banyak impor beras. Supaya memberi keuntungan bagi petani”, pungkasnya.

Winarno yang berpengalaman memimpin kelompok tani sejak merampungkan studinya dari Sekolah Tinggi Pertanian ini menyampaikan, petani yang sedang semangat melakukan upaya-upaya dalam usaha pertaniannya, mendadak kecewa jika mendengar pemerintah mengimpor beras.

“Kalau bahasa pepatahnya mah, karena nila setitik, rusak sebelanga. Udah dipupuk bagus, sampai (Kementan) membantu mesin panen dan lain-lain, pengering juga akan dikasih. Tapi kalau impor kayak gimana kecewanya”, tambahnya.

Kementerian Pertanian (Kementan) era Kabinet Bekerja, menurutnya sangat terlihat usahanya dalam mendukung dan membantu keperluan petani.

“Saya kan pernah diajak pak Menteri (Amran Sulamaiman) kunjungan ke daerah. Cuma kuat maksimal 3 hari. Setelah itu saya ijin, Pak Menteri saya ada agenda KTNA. Sementara Apk Menteri itu nggak kelihatan lelah mengunjungi petani”, ceritanya Winarno.

Selain membantu sarana dan prasarana pertanian, luas lahan pertanian juga terus diupayakan bertambah. Dalam keterangan tertulis yang redaksi terima Kamis (01/11/2018), Kementan menyampaikan pencapaian program Upaya Khusus (Upsus), yang berhasil menambah Luas Tanam Padi di Kabupaten Sragen. Pencapaian Luas Tambah Tanam Padi periode Oktober 2017 – September 2018 seluas 109.208 ha atau surplus 6.400 ha.

“Dengan capaian ini, Sragen meraih peringkat kedua se-Jawa Tengah”, kata Direktur Jenderal Hortikultura Dr. Suwandi selaku Penanggungjawab Upsus Pajale Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Prestasi ini, tambahnya, berkat perluasan tanam padi gogo hingga 5.250 hektar.

“Diharapkan prestasi capaian ini ditularkan kepada Kecamatan lain sehingga berdampak luas pada peningkatan produksi padi,” ujar Suwandi.

Suwandi juga memaparkan beberapa strategi untuk menggenjot produksi padi di Sragen. Pertama, melakukan tabela (tanam benih langsung) padi gogo pada saat musim gadu dan disaat air terbatas Kedua, mengembangkan pola tumpangsari berbagai tanaman dan palawija. Ketiga, percepat tanam dengan sistem methuk, serta keempat pemanfaatan pematang sawah untuk ditanam jagung, kacang, kedelai, refugia dan lainnya.

Dengan upaya-upaya ini, ia berharap akan menambah produksi padi dan memperkuat ketersediaan beras nasional. Sehingga petani tak perlu lagi khawatir harga hasil taninya anjlok tertekan beras impor. Dino’S / Humas Kementan RI

Tags: headline

Related Posts

Dugaan Kerugian Negara Atas Penjualan Sedimen Pasir Oleh PJT I Berkisar Triliunan

Dugaan Kerugian Negara Atas Penjualan Sedimen Pasir Oleh PJT I Berkisar Triliunan

9 Maret 2021

IGNews | Toba - Penjualan sedimen pasir hasil pengerukan oleh PT Perum Jasa Tirta I selama 7 Tahun di sepanjang...

Terkait Mafia Tanah di Sulut, Kapolri Perintahkan Jajarannya Usut Tuntas

Terkait Mafia Tanah di Sulut, Kapolri Perintahkan Jajarannya Usut Tuntas

9 Maret 2021

IGNews | Jakarta - Penegakan hukum terhadap praktek mafia tanah di Sulawesi Utara memasuki babak baru. Markas Besar Kepolisian Republik...

DPRD Toba Gelar Rapat Paripurna Penyampaian Pidato Sambutan Bupati Terpilih Poltak Sitorus

DPRD Toba Gelar Rapat Paripurna Penyampaian Pidato Sambutan Bupati Terpilih Poltak Sitorus

9 Maret 2021

IGNews | Toba - Usai dilantik oleh Gubernur Sumatera Utara pada 26 Februari 2020 lalu, Bupati dan Wakil Bupati Toba...

Sering Disorot…..!!! Bupati Toba Yang Baru Dilantik Poltak Sitorus Tinjau Landbow Laguboti

Sering Disorot…..!!! Bupati Toba Yang Baru Dilantik Poltak Sitorus Tinjau Landbow Laguboti

9 Maret 2021

IGNews | Toba - Sering disorot sejumkah elemen masyarakat, akhirnya Unit Pengolahan Teknis (UPT) Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan...

Discussion about this post

Terpopuler

  • 5 Tahun Menjabat Kepala Desa Gonting Salak, Marudut Pardosi Mampu Membangun Jalan Rabat Beton Sepanjang 6Km

    5 Tahun Menjabat Kepala Desa Gonting Salak, Marudut Pardosi Mampu Membangun Jalan Rabat Beton Sepanjang 6Km

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kerabat Arpanto Panjaitan, Korban Penganiayaan OTK di Sibolga, Desak Polri Segera Tangkap Pelaku

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dugaan Korupsi Dana Desa di Kecamatam Garoga Sangat Kuat Indikasinya, Pada Khususnya di Desa Gotting Salak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penipuan…!!! Lelang Motor Secara Online, Abadi Motor Bandung Mengatas Namakan Seorang Polwan

    27 shares
    Share 27 Tweet 0
  • Penculikan Itu Berawal Dari #SaveBabi#

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT MSS Rekanan Pengadaan Lampu Solar Cell Di Kabupate Toba Diduga Mark Up Anggaran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Info Orang Hilang….!!!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KLB Ala Ngopi Ngopi Deliserdang, Diduga Tidak Sah “dan /atau” Tidak Memenuhi Persyaratan ADRT Partai Demokrat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Roder Nababan : Harta Dan Keberhasilan Yang Di Dapat Ober Gultom Beserta Keluarga Berkat Doa Masyarakat Samosir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komjen Agus Andrianto Pimpin Langsung Korps Raport KPLB 6 Personil Bareskrim Polri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Situs Berita Online Indigo

© 2018 - 2020 Indigonews.id

Navigate Site

  • Redaksi
  • Pedoman
  • Privacy Policy
  • Terms

Follow Us

No Result
View All Result
  • Sumatera Utara
    • Humbahas
    • Samosir
    • Siantar
    • Simalungun
    • Taput
    • Toba Samosir
  • Regional
    • Bandung
    • Bekasi
    • Bogor
    • Jabodetabek
    • Jakarta
    • Tangerang
  • Riau
    • Siak
  • Kepulauan Riau
    • Batam
    • Kabupaten Bintan
    • Kabupaten Lingga
    • Tanjungpinang
    • Tanjungubun
  • Jawa Barat
    • Tasikmalaya
  • Serba-serbi
    • Entertainment
    • NGAKAK
    • NGETOP
    • Otomotif
    • Selebritis and Lifestyle
    • Sport
    • Tech
    • Teknologi
    • Travel
  • IGTV Online

© 2018 - 2020 Indigonews.id