Riau (Indigonews) – Revolusi mental yang didengungkan oleh pemerintah saat ini dan sangat didukung oleh Kapolri Jend Pol Tito karnavian, dimana saat ini kinerja kepolisian sudah mulai mendapatkan tempat dihati masyarakat, tidak seperti tahun tahun sebelum nya dimana kepercayaan masyarakat terhadap institusi penegak hukum ini sangat kurang dan masyarakat tidak mau berurusan dengan institusi ini.
Hal ini disebabkan kekecewaan akan semua kejadian yang selalu gagal bila berhadapan dengan Polisi, baik melaporkan kejadian atau pun hal hal lain nya.
Bila masih bisa untuk di ikhlaskan maka masyarakat slalu menghindari urusan dengan kepolisian. Oleh sebab itulah maka revolusi mental dan perbaikan kinerja yang di janjikan oleh pimpinan kepolisian republik Indonesia ini, berbuah dengan baik hingga saat ini.
Namun sangat disayangkan bila hal ini tidak berkesinambungan dan tidak di ikuti oleh anggota kepolisian lain nya terutama di daerah yang jauh dari Ibu kota, dimana masih banyak dijumpai oknum oknum melakukan pembekingan terhadap para pelaku bisnis kotor, tanpa menghiraukan masyarakat kecil yang dirugikan.
Misalnya saat ini yang terjadi di wilayah Polres Indragiri hilir, Riau, yang lokasi kejadian nya di desa Sakayan, dusun semaram. Seperti kata Sudirman dan kawan kawan nya petani, bahwa mereka telah melaporkan tindakan penyerobotan yg dilakukan oleh pengusaha oknum GN yang tidak berbadan hukum namun memiliki ribuan hektar sawit, dimana kepemilikan nya atas lahan lahan perkebunan sawit nya yang berada di desa sakayan, tidak memiliki legalitas atas tanah tersebut, namun masih melakukan penyerobotan atas tanah kami selaku masyarakat kecil, yang hanya memiliki sedikit kebun, dalam kasus ini kami sudah melaporkan si pengusaha kotor ini kepada unit tipiter Polres Inhil, dan sudah melakukan pemanggilan terhadap saksi saksi, dan telah di BAP, namun hingga saat ini belum bisa diproses walau sudah selama 7 bulan lamanya.
Ketika kami menayakan kepada penyidik, kami hanya mendengar jawaban, sedang kami lakukan pemanggilan terhadap pelaku, dan hanya sebatas itu, tidak ada kesinambungannya.
Hal ini membuat kami semakin muak melihat oknum oknum di Institusi ini, yang mana mereka masih dapat disilaukan dengan uang dan mengesampingkan apa yang masyarakat kecil seperti kami ini.
Hal ini kami sampaikan kepada pihak media karna kami merasa sudah tak bisa menahan kekecewaan, sebab orang ini sudah sering membuat tindakan yang melawan hukum, hingga meresahkan masyarakat di desa kami, namun semua laporan kami dari masyarakat, selalu terbentur dengan kepentingan oknum oknum berseragam di kepolisian di daerah Polsek kemuning maupun Polres Inhil, bahkan hingga Polda Riau.
Sebab yang lebih parah dan kejam saja sudah dilakukan oleh Oknum GN, yakni pembongkaran rumah dan dibakar matrial nya, serta pengeroyokan yang dilakukan oleh Ormas IPK, atas suruhan GN, namun semua nya bisa ditutupi oleh kepolisian. Oleh sebab itulah maka kami selaku masyarakat kecil ini merasa sangat tidak berarti di Kepolisian ini, hingga membuat kami sangat tidak respek dengan semua langkah dan tindakan nya.
Mungkin hal inilah yang membuat kami akan mengadukan hal ini ke Mabes Polri dan Ke Komnas ham. Ataupun institusi lain nya, agar apa yang kami rasakan ini dan aspirasi kami ini dapat didengar oleh pejabat pejabat yang berkaitan dengan persoalan kami, ucap nya didampingi oleh rekan rekan nya petani seraya meng iyakan pernyataan ini.
Ketika media ini bertanya kepada beberapa masyarakat dan tokoh di dusun semaram, beberapa orang memang mengatakan bahwa mereka selalu merasa terusik dan resah dengan ulah pengusaha GN ini, sebab kerap kali membuat ulah yang menghebohkan, dimana dulu dia mengatakan bahwa seluruh dusun semaram ini adalah tanah nya, serta pernah mendatangkan banyak preman ke dusun kami ini, untuk membuat kerusuhan.
Mungkin hal ini akan selalu terulang, sebab Polisi tidak mampu untuk menjamah pengusaha hebat ini, bahkan terlihat seperti dibiarkan saja, maka kemungkinan bila nanti terjadi hal hal yang sangat pital lagi, mungkin lebih baik terjadi perang antar masyarakat dan oknum pengusaha GN ini, agar pihak penegak hukum dan aparat pemerintahan di Inhil ini dapat membuka mata dan membuat kedudukan mereka disoroti oleh pemerintah pusat. Jumari / Herman
Discussion about this post