ADVERTISEMENT
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Privacy Policy
  • Terms
Situs Berita Online Indigo
Advertisement
  • Sumatera Utara
    • Humbahas
    • Samosir
    • Siantar
    • Simalungun
    • Taput
    • Toba Samosir
  • Regional
    • Bandung
    • Bekasi
    • Bogor
    • Jabodetabek
    • Jakarta
    • Tangerang
  • Riau
    • Siak
  • Kepulauan Riau
    • Batam
    • Kabupaten Bintan
    • Kabupaten Lingga
    • Tanjungpinang
    • Tanjungubun
  • Jawa Barat
    • Tasikmalaya
  • Serba-serbi
    • Entertainment
    • NGAKAK
    • NGETOP
    • Otomotif
    • Selebritis and Lifestyle
    • Sport
    • Tech
    • Teknologi
    • Travel
  • IGTV Online
Selasa, 7 Februari 2023
Situs Berita Online Indigo
No Result
View All Result
Situs Berita Online Indigo
  • Peristiwa
  • Politik
  • Regional
  • Internasional
  • Medan
  • Batu Bara
  • Deliserdang
  • Samosir
  • Dairi
  • Sergai
  • Langkat
  • Jambi
  • Jawa Barat
  • Cirebon
  • Purwakarta
  • Kepulauan Riau
  • Batam
  • Bintan
  • Kabupaten Bintan
  • Kabupaten Lingga
  • Karimun
  • Kepulauan Anambas
  • Natuna
  • Lampung
  • Papua
  • Pertanian
  • Bandung
  • Bekasi
  • Bogor
  • Jabodetabek
  • Jakarta
  • Riau
  • Kampar
  • Pekan Baru
  • Humbahas
  • Karo
  • Labuhan Raya
Home Berita

Kubis Indonesia Menjangkau Dunia

Indigonews.id by Indigonews.id
27 November 2018

Jakarta (Indigonews) – Indonesia memiliki beragam komoditas hortikultura. Dari ratusan jenis komoditas tersebut, hanya puluhan yang memiliki nilai ekonomis tinggi, salah satunya kubis.

Meski memiliki potensi ekonomi yang luar biasa, kubis sering dipandang sebelah mata. Kubis sering dikonotasikan bernilai gizi rendah. Beberapa orang berpantang memakannya, dan kadang dituduh sebagai penyebab asam lambung. Kubis sudah sangat akrab dengan ibu-ibu rumah tangga karena masakan seperti sop, gado-gado, soto, pecel lele, somai dan sebagainya menggunakan kubis.

Kubis biasa ditanam di daerah dataran tinggi. Namun saat ini juga sudah berkembang kubis di dataran menengah  rendah. Ada dua jenis kubis yang biasa diproduksi oleh petani yaitu kubis daun dan bunga kol atau brokoli.

Menurut catatan BPS, rata-rata ekspor kubis Indonesia per tahun dalam kurun waktu 2013 -2017 mencapai 4.500 ton per tahun. Pada periode Januari – Agustus 2018 mencapai 24,6 ribu ton, naik dari periode yang sama tahun 2017 sebanyak 22,1 ribu ton. Kubis bahkan mencatatkan diri sebagai komoditas sayuran yang paling banyak diekspor dibanding jenis sayuran lain seperti jagung manis, bawang merah, selada dan sebagainya.

“Tak tanggung – tanggung, kubis Indonesia mampu menembus pasar luar negeri seperti Jepang, Malaysia, Taiwan, Singapura hingga Uni Emirat Arab”, ujar Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura, Prihasto Setyanto, saat dikonfirmasi di Jakarta (27/11).

Produksi kubis rata-rata per tahun selama 5 tahun terakhir mencapai 1.463.126 ton. Pada tahun2017 lalu mencapai 1.442.624 ton setahun dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen terbesar di dunia.

“Kelebihan kubis Indonesia, selain harganya relatif murah juga mampu dipasok secara kontinyu dari sentra-sentra utama seperti Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, JawaTimur dan daerah penghasil kubis lainnya”, imbuh Prihasto.

Kementerian Pertanian akan fokus pada perbaikan kualitas kubis Indonesia melalui gerakan budidaya ramah lingkungan.

“Selama ini masyarakat baik dalam maupun luar negeri, masih banyak yang kuatir mengkonsumsi kubis asal Indonesia karena isu residu pestisida. Kami terus himbau petani mempraktikkan cara budidaya yang lebih ramah lingkungan dengan menekan penggunaan pestisida. Selain isu pestisida, kami akan dorong perbaikan sistem penanaman Kubis di lahan berlereng agar memperhatikan prinsip konservasi “, terang pria yang akrab dipanggil Anton tersebut.

Nandang, Ketua Gapoktan Hataki Kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung mengaku senang menanam kubis karena selain mudah, hasilnya pun lumayan.

“Biaya produksi per tanaman hanya sekitar Rp 2.000 per kubis. Sementara hasilnya bisa 3 – 5 kilo per tanaman. Kalau harga per kilonya Rp 3.000 – Rp 4.000 per kilo, hasilnya sudah sangat lumayan”, kata Nandang antusias. Produksi kubis miliknya bisa mencapai 40 ton per hektare. Dengan umur tanaman 90 hari, satu hari dia biasa menanam 2 kali.

Dengan tingginya potensi produksi ini kubis tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Konsistensi untuk berproduksi diiringi dengan kemampuan mengejar pasar eskpor akan menjadikan sayuran daun ini menjadi primadona di dalam maupun luar negeri. Dino’S / Humas Kementan RI

Tags: headline
Share21TweetSendShareSendPin
ADVERTISEMENT

Related Posts

Pelantikan PKD Jorlang Hataran Langgar Konstitusi

7 Februari 2023

IGNews | Simalungun - Pelantikan PKD (Pengawas Kelurahan Desa) se- Jorlang Hataran bertempat di Aula HKI Bah Sampuran, Nagori Bah...

Mentan SYL Minta Jajaran Perkuat Harmonisasi, Gapai Prestasi dan Sejahterakan Petani

7 Februari 2023

IGNews | Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak jajaran Kementan untuk mengedepankan harmoni menuju prestasi 2023....

Dunia Pers Kepri Berduka, Selamat Jalan Bung Yusdianto…!!!

7 Februari 2023

IGNews | TPinang - Insan pers berduka atas berpulangnya salah seorang Pimpinan Redaksi Media Online, Yusdianto, Jumat (3/2/2023). Yusdianto, asal...

Viral Berita Pencurian Anak…!!! Kapolres Dairi Tegaskan HOAX

7 Februari 2023

IGNews | Dairi - Kapolres Dairi, AKBP. Wahyudi Rahman SH, SIK, MM melalui Kasat Reskrim Paolres Dairi l, AKP. Rismanto...

Terpopuler

  • Keluarga korban saat membuat laporan di Polsek Percut Sei Tuan dan Kondisi korban penganiayaan saat meninggal dunia, Rabu (28/12).

    Kantongi Identitas Pelaku Penganiayaan Hingga Meninggal…!!! Polsek Percut Sei Tuan Tak Mampu Tangkap Pelaku, Ada Apa ….???

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beredar Info Sejumlah Kepsek SD Resah, Pusing dan Tidak Nyaman, Kasat Reskrim Polres Dairi Sebut Klarifikasi Dumas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Djonggi Napitupulu: Terkait Pengancaman Dilakukan SM Penyidik Polres Toba Agar Profesional dan Mencermati Pasal 29 UU Jo Nomor 11 Tahun 2008 jo Pasal 45B UU Nomor 19 Tahun 2016

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Prapid Dikabulkan, Djonggi Napitupulu: Kejari Taput Sudah Sepantasnya Menetapkan PS Sebagai Tersangka dan Pemborong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hak Angket…!!! Syamp Siadari: Nama Baik dan Marwah 30 Anggota DPRD Dipertaruhkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pembunuhan di Dairi….!!! Mayat Marudut Bersimbah Darah Ditemukan Diwarung Pemancingan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fernando Hutasoit: Ini Murni Pidana Pengrusakan Tanaman, Soal Kepemilikan Lahan Lain Itu Ceritanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Syamp Siadari: Bila Hasil Penyelidikan Hak Angket Ditemukan Indikasi Tindak Pidana Laporkan ke APH dan Lanjut ke Hak Menyatakan Pendapat “Pemecatan Secara Politik”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Baru Menjabat, Kebijakan Dirut PD. PHJ Siantar Buat Pedagang Manjorit

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasat Reskrim Polres Dairi Gelar Klarifikasi Terkait Pemberitaan Media

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Situs Berita Online Indigo

© 2018-2021 Indigo News ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID

Navigate Site

  • Redaksi
  • Pedoman
  • Privacy Policy
  • Terms

Follow Us

No Result
View All Result
  • Sumatera Utara
    • Humbahas
    • Samosir
    • Siantar
    • Simalungun
    • Taput
    • Toba Samosir
  • Regional
    • Bandung
    • Bekasi
    • Bogor
    • Jabodetabek
    • Jakarta
    • Tangerang
  • Riau
    • Siak
  • Kepulauan Riau
    • Batam
    • Kabupaten Bintan
    • Kabupaten Lingga
    • Tanjungpinang
    • Tanjungubun
  • Jawa Barat
    • Tasikmalaya
  • Serba-serbi
    • Entertainment
    • NGAKAK
    • NGETOP
    • Otomotif
    • Selebritis and Lifestyle
    • Sport
    • Tech
    • Teknologi
    • Travel
  • IGTV Online

© 2018-2021 Indigo News ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID