Riau (Indigonews) – Naas dirasakan keluarga Yunianto bersama istrinya Teti serta keempat anak hasil buah cinta mereka, saat tidur lelap tanpa sepengetahuan seorang pun anggota keluarga rumah yang mereka tempati terbawa arus banjir, Jumat (7/12/2018) pukul 00.00Wib.
Ambruknya rumah sederhana yang berpenghuni 6 orang tersebut akibat derasnya terpaan luapan air hujan yang begitu lebat, didukung rumah hanya berdiri dari bilah bilah papan tanpa pondasi semen.
Teti saat dimintai keterangan menjelaskan sebelum hujan lebat seharian terjadi pada hari kamis (6/12/2018) silam bahkan sampai malam hari, kondisi rumah yang mereka huni sudah terlihat adanya pergeseran sehingga akibatkan kemiringan.
“Saat ini papan rumah yang terjun ke sungai sudah dibongkar dan di ambil bahan bahan yang bisa di gunakan lagi untuk didirikan kembali rumah kita yang sudah roboh” jelas Teti.
Tambahnya, meski bangunan rumah yang mereka tempati berukuran 5 x 7 meter tersebut sudah kondisi miring, bersama suami dan keempat anak mereka tetap memilih bertahan huni rumah sangat sederhana dan tidak layak tersebut, alasan menempatinya hanya karena kondisi ekonomi yang sangat tidak cukup.
“Sekitar pukul 00.00 Wib, ada bunyi kuat bak gesekan dari bangunan rumah tersebut. Kami langsung berlarian ke luar. Tidak lama kemudian, rumah sudah ambruk setelah kedua tiang dihantam banjir” ujarnya.
Saat ini keluarga Yunianto bersama isterinya dan keempat anak mereka terpaksa menumpang dirumah keluarga, karena mereka belum cukup biaya untuk mendirikan bangunan rumah mereka kembali, meski puing puing dan papan serta balok kayu bekas runtuhan rumah mereka telah dikumpul oleh bantuan masyarakat setempat.
“Kami memang kepingin membangun rumah untuk tinggal, tapi uang tidak ada. Bisa makan saja sudah syukur, apalagi mau membangunan rumah. Karena suami hanya bekerja sebagai buruh dan penghasilannya hanya cukup untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari” ceritera Teti mengharukan.
Teti berharap ada perhatian pemerintah agar mereka kembali memiliki tempat tinggal. Sementara ke empat anak mereka masih kecil kecil dan yang paling sulung masih duduk di kelas VI SD.
Kepala Desa Pasir Ringgit, Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu, Sumarji membenarkan kejadian yang menimpa warganya akibat terpaan luapan arus air hujan.
“Ye benar keluarga Yunianto mengalami musibah dimana rumah papan mereka diterpa luapan air hujan yang akibatkan banjir, kami butuh bantuan pemerintah untuk bedah rumah, karena sampai saat ini yang bersangkutan masih menumpang di rumah keluarganya” tuturnya. Jumari
Discussion about this post