Tobasa (Indigonews) – Pembangunan jalan Bandara Sibisa yang dikelola Badan Otorita Danau Toba (BODT) dengan besar pagu anggaran Rp. 18.000.000.000 (Delapan Belas Miliar Rupiah) diminta agar di Audit dengan serius, dimana ada kegiatan yang tidak terlaksana alias manipulasi ,seperti pembangunan parit dan Tembok Penahan Tanah (TPT).
Hal ini membuat berang, Ketua LSM Pijar Keadilan Sumatera Utara Osborn Siahaan dan berharap segara dilakukan audit guna mencegah kerugian keuangan Negara, Kamis (3/1/2019).
“Bapak Presiden RI Jokowi sangat seriusnya membentuk Badan Otorita Danau Toba (BODT) dengan salah satu tujuan yakni meningkatkan Infrastruktur terhadap jalan dan Bandara Silangit dan Sibisa dengan kualitas infrastruktur yang baik, bukan infrastruktur yang asal jadi, yang hanya usia satu atau dua Tahun kualitasnya”cetus Osborn.
“Untuk itu kita mengharapkan kepada pihak Inspektorat kementerian maupun BPK agar melalukan Audit dalam setiap kegiatan pembangunan Infrastruktur, baik sumber dana APBD, APBD Propinsi maupun APBN, sebab kita takutnya ada terjadi suap antara pihak rekanan dengan panitia sehingga kualitas pembangunan yang sudah di tentukan dengan RAB berkurang” harap Osborn.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Nasional, Manyen Sipayung saat dikonfirmasi mengenai fisik kegiatan pembangunan jalan Bandara Sibisa mengatakan proyek sudah selesai dikerjakan tanpa terkecuali.
“Tentang kegiatan pembangunan sudah selesai, namun ada sedikit kendala atas pergeseran tiang listrik oleh PLN yang dilaksanakan akhir Tahun” ujarnya.
Lanjut Sipayung, ada juga kendala dalam pembangunan parit, dimana sebagian masyarakat yang ada di pinggiran jalan Sibisa tidak mau ada parit di depan rumahnya, sehingga pembangunan parit tidak semua terlaksana.
“Mana yang terlaksana itu yang dibayarkan, juga tentang Tembok Penahan Tanah (TPT) sebagian itu bukan pekerjaan kami, itu sebagian pekerjaan Pemkab” terangnya singkat. Freddy Hutasoit