Riau (Indigonews) – Sudah menjelang 15 tahun wacana pemekaran Kabupaten Pasir Penyu sebelumnya telah dideklarasikan oleh tokoh- tokoh masyarakat Indragiri Hulu, Provinsi Riau, pada hal bila terjadinya pemekaran akan mendongkrak makin banyaknya lapangan pekerjaan bagi anak anak bangsa baik tamatan SLTA bahkan sampai Sarjana.
Sesuai data analisa sosial, setiap pembentukan satu Kabupaten mampu menyerap lebih kurang 5000 tenaga kerja baik pengangkatan menjadi ASN maupun menjadi Honorer, begitu juga dunia usaha yang semakin terbuka dalam peningkatan ekonomi masyarakat.
Zulfendy selaku tokoh pemuda Pasir Penyu angkat bicara supaya para tokoh masyarakat kembali bersatu untuk mengumandangkan pemekaran karena sesuai data yang dihimpun Pasir Penyu sudah sesuai persyarata administrasi untuk menjadi satu Kabupaten, Kamis (10/1/2019).
“Dari segi, persyaratan saya rasa sudah cukup menunjang dan cukup syarat untuk di mekarkan. Tinggal lagi, para tokoh masyarakat yang ada di Kecamatan Pasir penyu, Kecamatan Lirik, Kecamatan Kelayang, Kecamatan Rakit kulim, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kecamatan Peranap serta Kecamata. Batang Peranap harus duduk satu meja” paparnya.
“Intinya adalah, seluruh perwakilan para tokoh setiap Kecamatan bersatu untuk menyatukan visi dan misi membicarakan serta mengagendakan dengan satu tekat, yakni pemekaran kabupaten. Soal nama Kabupatennya apa, nanti didiskusikan dalam musyawarah terbuka perwakilan setiap Kecamatan. Saat ini masukan yang masuk terkait nama Kabupaten adalah, Kabupaten Pasir Penyu dan Kabupaten Indragiri Tengah disingkat INGAH” jelasnya.
Zulfendy meminta supaya setiap elemen masyarakat bersama untuk kembali menggaungkan pemekaran hal ini demi masa depan anak cucu yang akan semakin meningkat perekonomiannya. Harus dipahami degan pemekaran Kabupaten, maka pembangunan akan lebih meningkat dan tarap hidup masyarakat tentunya akan jauh lebih baik.
“Kita berpisah dengan Kabupaten induk bukan suatu bentuk pembrontakan atau hal yang naif dan jangan diartikan secara sempit. Mari kita contoh Kabupaten Meranti yg dulunya kita juga bersama-sama ikut menggaungkannya” tambahnya.
“Namun, perjuangan Meranti lanjut hingga membuahkan hasil, sementara kita terhenti karena buayan- buayan nina bobok dari para tokoh yang anti dengan pemekaran. Bukti nya sekarang, pembangunan dan tarap hidup masyarakat mereka jauh lebih baik dibanding kan dahulu” tandasnya.
Zulfendy sebagai salah satu tokoh pemuda yang dulu juga ikut dalam pergerakan memperjuangkan pemekaran menjadi Kabupaten INGAH, ia mengatakan tergerak lagi untuk membentuk panitia pemekaran.
“Semoga saja, hal ini disambut oleh Pemuka Adat. Para Tokoh Pemuda. para Tokoh Masyarakat, Lintas Agama, suku, dan Golongan,” harapnya. Jumari
Discussion about this post