Samosir (Indigonews) – Sepekan terakhir ini, jagad media sosial di Kabupaten Samosir diramaikan dengan dugaan perambahan hutan oleh seorang oknum pengusaha kayu.
Tak hanya itu, kayu hasil tebangan si oknum tersebut pun dituduh selalu diangkut dengan truk yang kelebihan tonase yang mengakibatkan jalan yang selama ini sudah rusak semakin rusak.
Isu hangat itu dihembuskan oleh dua oknum masyarakat Samosir di media sosial Facebook mereka yakni berinisial FS dan HS. Pada tanggal 1 Februari 2019, secara bersamaan keduanya memposting status yang intinya mengajak “Jangan pilih Calon Legislatif perusak lingkungan, penebang pohon secara illegal/perambah hutan.”
Bahkan di salah status Facebook tersebut, dicantumkan foto salah satu truk milik salah satu pengusaha panglong CV Romian Arta yang sedang mengangkut kayu sebagai ilustrasi.
Semakin mempertegas status tersebut ditujukan kepada siapa, pada tanggal 5/2, kedua oknum itu juga membagikan postingan foto dan video truk pengangkut kayu yang sedang melintas di Jalan Salaon.
Mereka mengatakan akibat dari kerakusan akan kepentingan pribadi salah satu perusahaan milik seorang caleg di Kabupaten mengakibatkan jalan tersebut rusak. Kabar miring yang diembuskan di media sosial tersebut sudah sampai ke pengusaha yang terang-terangan dituduh merambah hutan yakni, Polma Gurning.
Kepada wartawan, Rabu, 6/2 dikediamannya, Sianting-anting, Kecamatan Pangururan, Polma menuturkan, pihaknya tak ingin ambil pusing dengan fitnah tersebut. Dia membiarkan masyarakat menilai sendiri benar tidaknya tuduhan itu.
Dikatakannya, sejak kedua oknum tersebut menghembuskan isu-isu miring tentang dirinya di medsos, ia mengaku sudah menduga dan tahu betul motif mereka.
Dia menegaskan, isu itu diciptakan jelas untuk membunuh karakter dirinya. Serta diharapkan membawa dampak negatif terhadap pencalegkan dirinya yang sudah memasuki hitungan hari.
“Teori pembusukan ini kan motifnya pembunuhan karakter saya, yang mereka mengindikasikan akan merugikan perolehan suara dalam perebutan kursi DPRD Samosir Dapil 1,” jelas Polma.
Karenanya, masih kata dia, pihaknya akan menjawab dengan pembuktian ke masyarakat. Tak ikut menimpali di media sosial.
“Masyarakat kan bisa menilai mana yang benar dan mana yang enggak. Saya tak perlu capek nunjukkan mereka jalan yang saya bangun dengan dana sendiri. Kita sifatnya mengabaikan. Kita tak akan perlu capek meladeni di media sosial soal isu-isu yang sengaja dimunculkan oleh pihak yang menginginkan kita jatuh,” dia memungkasi.
Apalagi kata Polma, isu ini sudah turut dikomentari Bupati Samosir, Rapidin Simbolon yang mengatakan akan memeriksa izin usahanya dan menginvestigasi benar tidaknya rusaknya jalan di Salaon karena truk pengangkut kayu miliknya.
Dengan tangan terbuka, Polma mengaku siap diperiksa pemkab Samosir. “Biar semua terang benderang,” katanya.
Polma juga menyerahkan penilaian ke publik apakah isu-isu itu murni karena peduli lingkungan atau tidak. Karena keduanya ia kenal betul dan berteman akrab selama ini. Ia mengaku miris, usahanya sudah sekian tahun beroperasi, kalau benar ilegal, kenapa baru sekarang dipersoalkan? Di tahun politik, saat saya turut menjadi peserta sebagai caleg?.
“Anehnya, kayu yang mereka tuduh ilegal, justru keduanya pernah menggunakan kayu olahan yang dijual panglong saya dan sampai saat ini mereka masih memiliki bon sama saya. Yang satu sudah setahun belum dibayar dan satu lagi beberapa bulan,” ujar Polma.
Setiap ditagih, kata Polma, hanya berjanji akan segera membayarkannya. Utangnya tak kunjung dibayarkan, tahu-tahunya malah menyebar fitnah terhadap saya di media sosial.
Ungkap Gurning, postingan kedua orang tersebut sudah ia screenshoot yang sewaktu-waktu jika diperlukan sebagai bukti untuk dibawa ke ranah hukum.
Karena Kabupaten Samosir ini masih identik dengan kekeluargaan, “Dalihan Natolu”, Polma berharap itikad baik keduanya untuk tidak melanjutkan kekhilafan mereka.
“Jika tuduhan mereka tidak terbukti, jelas itu fitnah dan penyebaran hoax di media sosial. Dan ada undang-undang yang mengatur hal itu,” terangnya.
Namun jika mereka masih berkeras untuk memfitnah saya, “ada saatnya akan kita ladenin apa yang mereka tabuh ke kita,” tutup Polma. EGMalau
Discussion about this post