Riau (Indigonews) – Konflik Lahan antara masyarakat Indragiri Hulu, Provinsi Riau dengan PT CSS (Citra Sumber Sejahtera) tepatnya di Kecamatan Peranap semakin memanas, dua hari belakangan ribuan masyarakat Dusun IV dan Dusun V Desa Pauh Ranap bersama warga Dusu. Estapet Desa Pesajian Kecamatan Batang lakukan aksi demo untuk menuntut hak mereka yang diserobot perusahaan tersebut yang berakhir ricuh tak terkendali.
Saat aksi demontrasi yang memanas dua unit mobil double cabin jenis Ranger nomor plat polis BM 9572 AQ dan Strada BM 8072 TA milik perusahaan, PT. CSS disandera ribuan warga sampai akhirnya dibakar sampai hangus, Jumat (8/2/2019).
Penyanderaah kendaraan perusahaan merupakan campuk emosi warga yang merasa kecewa atas kinerja pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu, pemerintah Kecamatan bahkan Kepala Desa yang tidak becus dan terkesan diduga telah mendapat uang tutup mulut maupun sogokan dari PT. CSS sehingga tidak pro rakyat.
Amukan massa mampu diredam personil Polsek Peranap yang tiba dilokasi aksi (16.00Wib) yang langsung dipimpin Kapolsek Peranap, IPTU Sutarja didampingi Kepala Desa Pauh Ranap yang sebelumnya sang Kades bak ketakutan tak bersedia menemui warga, alhasil warga dapat meredam suasana aksi.
“Mengapa harus ada pembakaran unit mobil milik perusahaan” sesal Kapolsek.
Namun pernyataan Kapolsek langsung dijawab serentak oleh ribuan massa dan meminta kepada jajaran Kepolisian supaya meminta tegas kepada PT. CSS mengembalikan lahan yang diserobot dari masyarakat.
“Kembalikan hak kami, jangan lagi kami dijajah, lahan ini sudah kami beli dengan bukti SKGR yang diterbitkan Kepala Desa,” sorak massa.
Kapolsek menjelaskan, jajaranya terlambat hadir ke tengah massa karena sebelumnya polisi bersama Kesbangpol Pemkab Inhu dan Camat melakukan rapat dadakan terkait situasi unjuk Rasa di Rengat.
Sementara itu Kepala Dusun V Citra Desa Pauh Ranap selaku Koordinator Unjuk Rasa, Bambang menjelaskan urgensi unjuk Rasa digelar ribuan orang masyarakat karena ulah PT. CSS menyerobot ribuan hektar lahan pertanian dan perkebunan yang sudah diolah masyarakat Desa Pesajian dan Desa Pauh Ranap.
Sedangkan Kepala Desa Pauh Ranap, Amri bak berbelit dan menyampaikan kalimat klasik kamuplase dihadapan ribuan warga bahwa akan melakukan mediasi kepada PT. CSS hari Rabu (12/2/2019).
Namun warga tidak mempedulikan seruan Kepala Desa karena masyarakat sudah sangat murka maupun apatais dan atau kecewa kepada Kepala Desa Amri yang diduga telah mendapat upeti dari PT. CSS dengan tegas ribuan massa menolak upaya mediasi yang di jadwalkan Kades.
Massa menolak tawaran mediasi karena konflik lahan masyarakat vs PT. CSS sudah berlangsung dari tahun 2006 hingga sekarang tidak kunjung usai, bahkan aksi penyerobotan lahan oleh PT CSS semakin merajalela.
Sekretaris Daerah lndragiri Hulu, H. Hendrizal kepada Indigonews membenarkan bahwa dirinya telah mengetahui kejadian demonstrasi yang memanas dilakukan warga dilahan PT. CSS, Jumat (8/2/2019).
“Saya bersama dengan beberapa kepala OPD serta Kapolres dan Dandim 0302 lndragiri Hulu akan turun langsung kelokasi konflik lahan,” singkatnya.
Banyaknya persoalan lahan menjadi corengan pahit kinerja pemerintah baik Pemerinrah Provinsi Riau, Pemerintah Kabupaten yang terkesan tidak pernah pro rakyat sehingga mampu menerbitkan surat diatas surat. Sampai kapan masyarakat tumbal akan keserakahan oknum pejabat maupun petinggi negara ini yang hanya memikirkan upeti dan suap dari pengusaha nakal. Jumari




Discussion about this post