Simalungun | Indigonews – Proyek lapisan penetrasi (Lapen) yang dikerjakan para rekanan, sepertinya kurang bertanggung jawab untuk melaksanakan tanggung jawabnya dalam pekerjaannya.
Begitu juga dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) bersama TP4D, juga diduga turut ikut bersekongkol melindungi rekanan yang belum selesai pengerjaannya dari hasil proses tender tahun 2018.
Kejadian ini terjadi di Nagori Hutaurung menuju Nagori Jorlang hataran, tumpukan batu padas, batu koral dan beberapa drum masih menumpuk, disepanjang badan jalan ditaksir mencapai 2(dua) kilometer.
Tidak hanya itu, warga yang melintasi sepanjang jalan pembatuan, direpotkan dengan tumpukan batu, yang mengganggu aktipitas kerja sebagai petani.
“Yang tidak diawasi dinasnya pekerjaan ini lae, dibiarkan terus pembatuan ini begitu saja. Kamipun jadi terganggu mau berladang dengan kondisi jalan itu,” kesal marga Sitorus, Sabtu (2/3/2019).
Kendati demikian, dia menuding rekanan, sepertinya kurang mampu untuk menyelesaikannya, dengan keadaan situasi keuangan pribadi maupun dinas terkaid.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Simalungun, Benny Saragih selaku kuasa pengguna anggaran saat dihubungi melalui HP selulernya beberapa kali, terkaid proyek lapen di Hutahurung, tidak aktip sama sekali. TPanjaitan