Taput | Indigonews – Meningkat kan kualitas dan kuantitas hasil produksi pertanian, memutus tali rantai perdagangan hasil pertanian, memproduktifkan lahan2 yang menganggur dengan alat2 mekanis yang canggih serta mendidik pemuda-pemudi Tapanuli menjadi petani yg tangguh dan profesional. Inilah program yang geluguti oleh Pautan Simanjuntak pengusaha AMP PT Jonathan bersama Pieter Tangka Ahli Pertanian kepada Indigonews baru-baru ini di Pariksabungan Silangit.
Masalah saat ini yang di alami masyarakat adalah keuntungan petani sangat minim dan ini di sebabkan karena banyaknya rantai yang harus dilalui dari produsen (petani) sampai ke konsumen.
“misalnya, harga kentang saat ini di jakarta 14.000/kg padahal petani siborongborong hanya dapat menjual dengan harga 4.500/kg,artinya uang itu banyak nyangkut di tengkulak dan agen-agen” terang Pautan Simanjuntak.
Solusi mengatasi kita terapkan yakni mendidik pemuda-pemudi umur 17 – 23 tahun utk budi daya, management dan marketting termasuk Export dan membangun terminal agro di silangit sehingga masyarakat dapat langsung menjual hasil tani nya ke terminal dengan harga yg jauh lebih tinggi dari yang biasa.
“Dan kita tidak terlepas dan harus bekerja sama dengan yayasan PIPPI dan yayasan DEL membuat aplikasi utk informasi perihal pertanian berikut harga komidity nasional supaya masyarakat mengetahui harga pasar” ujarnya.
Demikian juga dikatakan Pieter Tangka banyak lahan pertanian yang menganggur dan tidak produktif dan ini di sebabkan karena minimnya tenaga kerja. Dan untuk mengatasi ini kita telah menyediakan implement alat-alat mekanisasi pertanian mulai dari traktor, implement2 utk bajak, router (penggembur), ridger ( pembuat bedengan), planter ( marsuan) , harvester ( alat panen) dan Drone yg dapat menyiram pestisida dan herbisida seluas 2 ha/ jam, sehingga satu keluarga boleh mengerjakan lahan seluas 2 ha/keluarga.
“Juga kualitas hasil pertanian yg rendah karena petani masih tradisional,untuk itu kita akan mendidik putra-putri tapanuli terutama tamatan SMK atau S1 pertanian selama 1 tahun agar mereka siap menjadi konsultan di masyarakat, dan juga dapat menciptakan bibit bibit unggul supaya kualitas dan kuantitas hasil pertanian meningkat” terang Pieter Tangka
Untuk itu, hal hal yg sedang kita laksanakan yakni membuka 12 ha lahan yg menganggur dan menanam komodity bawang putih, bawang merah, kentang, wortel dan cabe merah dan sambil mendidik 12 orang pemuda Pemudi tamatan SMK dan Sarjana pertanian dari Tobasa, Taput, Humbahas dan Samosir.
“Dan untuk program usaha Pertanian ini, kita menargetkan Goal sampai akhir tahun 2019 yakni penangkaran benih bawang putih, wortel, kentang dan bawang merah yang berkualitas. Penyediaan alat2 pertanian mekanis yg canggih dan meluluskan 12 orang siswa yang mampu dan dapat go internasional (Export) serta menciptakan aplikasi online pertanian tapanuli raya” cetus Pieter Tangka.
Adapun dalam program peningkatan pertanian yang memiliki SDM yg aktif yakni Pieter Tangka S3 pertanian sebagai dosen, Robby Tampubolon sebagai ketua umum yayasan PIPPI, Justan Siahaan sebagai pemerhati dari kementerian pertanian serta Pautan Simanjuntak sebagai pendukung keuangan.
Tujuan Program ini yakni program ini mendukung ketahanan pangan RI, membuka seluas luasnya lahan pertanian yang menganggur dan meningkatkan penghasilan masyarakat dan mengurangi pengangguran di Tapanuli raya. Freddy Hutasoit
Discussion about this post