Siantar | Indigonews – Saat ini sampah mulai jadi persoalan yang harus difokuskan, penanganan yang lebih efektif seharusnya dipikirkan Walikota Pematangsiantar, Hefriansyah Noor bukan hanya alternatif menumpukkan semua sampah di TPA Tanjung Pinggir.
Untuk menangani sampah Kota Pematangsiantar yang semakin hari volumenya semakin meningkat harus adanya pemikiran yang lebih cemerlang dan ditunjang SDM Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (Kadis LHK) yang brilian dan mampu bekerja sama dengan pihak lain untuk mengolah sampah.
Disayangkan bila seorang Kadis LHK nantinya dijabat oleh seseorang yang latar belakang pendidikanya melenceng anehnya lagi dari sarjana hukum sehingga bila mengacu terhadap PP 18 tentang Perangkat Daerah sangat rentan adanya pemaksaan kekuasaan untuk mendudukan seorang sehingga akan menjadi satu Kolusi dan Nepotisme.
Sebelumnya masyarakat jalan Ade Irma Suryani saat ditanyai terkait adanya tumpukan sampah di bak penampung sampah yang tidak diangkut keseluruhanya menyayangkan sikap Dibas LHK yang tidak bekerja secara profesional sehingga sampah tidak semua diangkut sehingga menimbulkan bau busuk dan amis.
Hal senada juga diutarakan warga jalan Patuan Anggi Parluasan bahwa tumpukan sampah yang dominan sampah busuk dari Pasar Dwikora selama 2bulan belakangan tidak diangkut keseluruhanya.
Menjamurnya tumpukan sampah khusuanya plasti sudah sangat meresahkan, karena selama ini Pemko Pematangsiantar hanya mampu membuang ke TPA Tanjung Pinggir namun tidak ada program yang sinifikan dalam mengolah sampah.
Menanggapi hal makin meningkatnya volume tumpukan sampah di Kota Pematangsiantar, Plh. Kadis LHK, Dedy Setiawan melalui pesan multimedianya (Whats App) menjelaskan akan menangani sampah melibatkan masyarakat.
“Intinya melakukan penanganan dan pengurangan sampah dengan melibatkan peran serta masyarakat. Salah satunya dgn mengelola sampah di sumbernya yaitu di rumah tangga melalui pemilahan dan komposting. Utk itu sosialisasi dgn melibatkan stakeholder sangat di perlukan” singkatnya melalui WA, Kamis (28/3/2019).
Dari penjabaran Plh. Kadis diasumsikan akan menggelontorkan anggaran untuk operasional sosialisasi sehingga akan adanya muncul kembali anggaran yang sia sia terbuang tanpa adanya efek yang sangat mumpuni dalam pengolahan sampah.
Seorang penggiat sampah yang belakangan telah berhasil mengolah limbah berbagai jenis sampah dikota Pematangsiantar menuturkan bahwa saat ini yang dibutuhkan keseriusan Pemko Pematangsiantar untuk perangi tumpukan sampah dengan sistem melakukan pengolahan untuk menghasilkan bahan siap pakai. Red01
Discussion about this post