Siantar | Indigonews – Minimmya prestasi bahkan disebut sebut tidak mementingkan kepentingan rakyat, Walikota Pematangsiantar saat ini diduga tidak akan dipinang Partai Politik untuk ikut serta dalam Pilkada 2020 mendatang.
Hasil Pileg 2019 yang sudah usia digelar, kuat peluang PDI P akan menjadi satu satunya partai yang mampu mencalonkan Walikota / Wakil Walikota Pematangsiantar tanpa harus koalisi, hal ini mengacu hasil penghitungan sementara PDI P meraih suara kursi terbanyak mencapai 8 kursi.
Isue beredar ditengah masyarakat, para Caleg yang dipinang Walikota Pematangsiantar tidak mampu duduk menjadi DPRD Pematangsiantar, sehingga kuat kemungkinan tidak akan ada Parpol yang bersedia meminang selaku Calon Walikota Petahana.
Begitu juga perbincangan ditengah tengah masyarakat kota Pematangsiantar dari berbagai elemen, bahwa sangat disayangkan kinerja Walikota yang kurang mendongkrak, sehingga masyarakat mengharap adanya perubahan kepemimpinan.
Seorang pemerhati politik Kota Pematangsiantar yang masih enggan namanya dipublikasikan menilai dampak minim kinerja dan adanya dugaan penistaan suku dan pro kontra pembangunan tugu raja Sang Naualuh awal citra buruk dikalangan elit politik Pemarangsiantar bagi jati diri Walikota.
Disamping dugaan dugaan tersebut, ada juga informasi bahwa Walikota Pematangsiantar tidak mementingkan kebijakan lokal dalam pelaksanaan proyek proyek dalam APBD malah banyak pembotong berseliuran dari luar kota seperti Medan dan Barubara.
Hal Senada juga disampaikan, Syamp Siadari saat ini Walikota Pematangsiantar sedang dilema menuju Pilkada 2020 mendatang karena kuat dugaan tidak akan dipinang partai besar untuk dicalonkolan sebagai Calon Walikota Petahana.
“Dilema akan dialami Walikota bila sampai bulan September 2019 medatang tidak mampu mengaet dalam hal pendekatan Parpol besar atau pemenang pemilihan legislatif maka akan boomerang dirinya tidak akan dapat partai” tukas Syamp.
“Citra buruk mulai dugaan penistaan suku, pro kontra pembangunan tugu raja Siantar dan kurang optimalnya kinerja dirasakan masyarakat merupakan nilai minus bagi Walikota untuk hadapi Pilkada 2020 mendatang” ujar Ketua LSM Forum13 Indonesia.
Adanya isue beredar bahwa sosok Walikota Pematangsiantar diduga arogan bahkan sombong, sehingga banyak komentar miring ditengah masyarakat yang membuat nama Walikota semakin terputuk dan tidak masuk prediksi kuat Calon Walikota 2020 mendatang. Red02
Discussion about this post