Tobasa – Habornas (Habinsaran Borbor Nassau) adalah 3 dari 16 Kecamatan yang ada di Kabupaten Toba Samosir. 3 kecamatan ini merupakan hasil pemekaran dari kecematan habinsaran, yang terdiri dari Kecamatan Borbor dan Kecamatan Nassau. Dari berbagai aspek, ketiga kecamatan ini memiliki kesamaan terutama dari aspek pertanian.
Jumlah penduduk HABORNAS yang kurang lebih 30 ribu jiwa, dengan luas wilayah sekitar 900,00 km2 yangmana Kecamatan Habinsaran menjadi menyumbang jiwa dan wilayah terluas dengan jumlah 16.020 jiwa dan wilayah administrasi seluas 408,70 jiwa.
Pendapatan utama warga yaitu dari pertanian terutama, hasil pertanian yang ikonik dari HABORNAS yakni Andaliman. Selain andaliman, Habornas juga dianugerahi keindahan alam yang berpotensi jadi tempat parawisata.
Namun, sumber daya alam yang berlimpah dan banyaknya spot wisata tidak serta meningkatkan taraf hidup masyarakat. Minimnya dukungan dari pemerintah terutama pengadaan infrastruktur, sarana dan prasarana membuat perekonomian masyarakat cenderung stagnan. HABORNAS seperti dianak tirikan.
Berbicara HABORNAS, maka akan menemukan sejumlah masalah mulai dari buruknya infrastruktur (terbukti dari banyaknya jalan yang rusak), kerusakan lingkungan (maraknya penebangan kayu di kawasan hutan Habornas), adanya tumpang tindih klaim kawasan Hutan dengan wilayah adat masyarakat, akses kesehatan yang belum memadai dan lain lain.
Terhitung sudah 4 kali Bupati berganti, namun persoalan yang sama tetap saja tak selesai.
Di setiap momen pergantian harapan selalu di lambungkan warga kepada setiap calon dan janji-janji setiap calon selalu menjadi permen yang manis dimulut. Bupati terpilih selalu ingkar janji yang ada isapan jempol belaka, semua berakhir dengan harapan. Semua berlalu begitu saja.
July 2018, keresahan tersebut disampaikan oleh Ikatan Pemuda Mahasiswa Pelajar Kecamatan Borbor (IPMP_ KB) kepada pemerintah provinsi, namun sama saja, Mereka juga tak merespon.
Di lain waktu, keresahan masyarakat semakin bertambah ketika 15 mei lalu, terjadi longsor di jalan Lumban Rau menuju Borbor. Sebenarnya Longsor tersebut sudah terlihat sejak Bulan April lalu, namun dibiarkan saja, karena dianggap belum berbahaya.
Tertanggal 19 Mei 2019 Mahasiswa bersama kaum muda berkumpul dan berdiskusi untuk mencari apa peran yang dapat dilakukan mahasiswa, pemuda, dan seluruh elemen, untuk kemajuan HABORNAS. Dari hasil diskusi tersebut terdapat beberapa poin yang disepakati:
1). Membentuk aliansi bersama, yang terdiri dari organisasi mahasiswa parsahutaon, para kaum Muda, dan semua elemen masyarakat; 2). Memilih pengurus ALIANSI; 3). Melakukan konsolidasi terhadap semua organisasi parsahutaon, (Medan,P.Siantar,Balige,dan di Bona pasogit) dan 4). Melakukan konsolidasi dan sosialisasi bagi Semua element masyarakat HABORNAS, Agar ikut bersama sama mendukung kemajuan HABORNAS.
Semangat saja tidak cukup mengantarkan niat membangun HABORNAS. Sehingga perlu kerjasama semua pihak dan tekad yang bulat, baik yang di perantauan dan di Bona Pasogit. Red01
Discussion about this post