Jawa Barat – Sudah menjadi kegiatan rutin tahunan bagi Pemerintah Propinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Badan Amil Zakat Nasional Propinsi Jawa Barat (Baznas Jabar) dalam setiap perayaan hari raya Idul Adha membagikan hewan qurban yang diberikan kepada Pondok Pesantren, Panti Asuhan, Yayasan juga lembaga yang ada di Jawa Barat.
Tahun ini suasana tersebut terasa sangat berbeda dikarenakan penyaluran hewan qurban oleh Pemprov Jabar melalui Baznas Baznas dimonopoli oleh kelompok tertentu.
Hal ini di ilhami, Fuqron Mujahid Bangun seorang Aktivis Penggiat Anti Korupsi Nasional yang sekaligus Ketua Umum ARM (Aliansi Rakyat Menggugat) bersama Ketua Umum GPPK (Generasi Penerus Perintis Kemerdekaan) R. Kurnia, MA seusia melakukan penelusuran penyaluran hewan qurban dari Pemda Jabar melalui Baznas Jabar.
“Dalam penelusuran ditemukan fakta bahwa penyebaran hewan qurban diduga banyak dimonopoli oleh Wakil Gubernur Jawa Barat” jelas Ketum ARM didampingi Ketum GPPK.
“Saat ini kami punya bukti berupa daftar penerima hewan qurban berupa Sapi dari Pemda Jabar yang diduga hampir semua dimonopoli oleh Wakil Gubernur Jawa Barat beserta timnya” tambah Kurnia.
Selanjutnya ketua umum ARM Furqon Mujahid Bangun yang terkenal getol dalam memerangi korupsi di Indonesia menjelaskan kepada para wartawan serta para awak media tentang kronologi sehingga mereka mengetahui secara detail siapa saja yang menerima penyaluran hewan qurban dari pemda Jabar tahun ini.
Mujahid juga menjelaskan bahwa pada awalnya mereka (Ketum ARM dan Ketum GPPK.red) ditawari hewan qurban berupa sapi oleh Seorang pimpinan pondok pesantren yang berlokasi di pusat kota Bandung. Karena penasaran serta keingintauan atas tawaran tersebut apalagi telah tercium aroma kejanggalan atas tawaran tersebut, maka mereka berdua sepakat untuk membuat proposal pengajuan sesuai arahan dari pimpinan ponpes tersebut.
Namun setelah proposal diserahkan serta dititipkan, barulah terungkap jika apa yang dilaksanakan oleh Pimpinan Ponpes tersebut sesungguhnya atas perintah serta arahan dari wakil gubernur jabar. Sebab saat ini ARM dan GPPK serta beberapa lembaga penggiat anti korupsi lainnya sedang gencar mengungkap keterlibatan mantan Bupati Tasikmalaya beserta istrinya dalam kasus korupsi yang terjadi di Tasikmalaya.
Ketun GPPK bersama Ketum ARM dihubungi oleh pimpinan ponpes tersebut diminta untuk menemui seseorang di gedung Baznas Jawa Barat di Jl. Soekarno Hatta Bandung. Karena rasa penasaran, maka mereka berdua mengikuti apa yg diarahkan oleh Pimpinan Ponpes tersebut. Setelah sampai di Gedung Baznas Jabar ternyata daftar penerima hewan qurban masih belum sampai dari Pemprov Jabar.
Mereka diminta untuk menanyakan daftar penerima hewan qurban ke Bagian Yansos Pemprov Jabar. Karena rasa penasaran serta keingintahuan, maka mereka pergi menuju ke Bagian Yansos Pemda jabar yang berada disekitar gedung sate.
Setelah sampai dan bertemu dengan Kabag Yansos, barulah terungkap bahwa apa yang dicurigai semenjak awal ternyata benar adanya. Kabag Yansos Jabar yang berinisial “S” menjelaskan bahwa saat ini telah banyak sekali daftar nama penerima hewan qurban berupa sapi yang telah disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat melalui ajudan serta orang kepercayaannya.
Kabag Yansos juga memperlihatkan daftar nama penerima hewan qurban yang diminta oleh Wakil Guberbur Jawa Barat dalam dua lembar kertas yang berada didalam satu map warna biru muda sebanyak 61 Lembaga.
Selanjutnya kabag Yansos juga mengatakan bahwa masih banyak lagi daftar nama penerima hewan qurban dari Wakil Gubernur Jabar yang di simpan dihandphone kabag Yansos dengan jumlah lebih kurang 40 lebih.
Namun sangat disayangkan, daftar nama yang berada di handphone kabag Yansos tidak berhasil mereka minta dengan alasan takut datanya menyebar kemana-mana katanya. Dengan hitungan sementara bahwa Wagub telah mengkomandoi pihak Baznas untuk menyerahkan qurban ke 100 Lembaga.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya nama lembaga penerima dengan nama “Huda”, terlebih kabag Yansos juga meyakinkan bahwa daftar nama di map serta di handphone Kabag Yansos tersebut adalah daftar yang diterima dari Wakil Gubernur Jawa Barat.
“Sudah separah inikah kondisional pemda jabar saat ini, hingga hewan qurban saja yang sifatnya untuk media sarana ibadah saja dimonopoli oleh segelintir orang apalagi untuk masalah yang lainnya” ungkap beberapa tokoh. Lamhot Siadari





Discussion about this post