Simalungun – Pembangunan ruang kelas baru (RKB) yang telah berjalan di Kabupaten Simalungun pada Dinas Pendidikan sumber dana alokasi khusus (DAK) khususnya untuk tingkat SMP sepertinya carut marut, menyalahi Petunjuk teknis.
Proyek Pembangunan RKB yang terjadi di SMPN 1 Sidamanik ada 2(dua) lokal begitu juga di SMPN 1 Hatonduhan dengan 1(satu) lokal telah diborongkan seharga Rp 20 juta/ lokal kepada pihak ketiga yang jauh hari sebelumnya telah memberikan atau setor kewajiban (KW.red) guna mendapat pŕoyek.
Bahkan bukan rahasia umum lagi dimana permainan kewajiban ini sudah terjadi dari dulu di Simalungun tetapi sangat sulit untuk membongkar karena tak satupun diantara rekanan yang berani buka mulut karena sesuai UU TPK penerima dan pemberi sama sama pasti mendekam di jeruji besi.
Anehnya, Kepala Dinas Pendidikan Simalungun, Elviani Sitepu seakan tak peduli bahkan terkesan tidak mau tau permainan iming iming bahwa DAK dikepala tukangkan bukan diborongkan.
“Aku masi dua bulan bang, yang meneruskannya kami bang. Langsung saja dengan kepala sekolahnya bang, langsung saja kesana,” ucap Elviani Sitepu, Kepala Dinas Pendidikan, saat ditemui diruangnya, kemarin.
Diapun menyebutkan, dalam DAK yang sedang berlangsung diwajibkan secara swakelolah.
“Saya pesankan bagi penerima DAK harus swakelolah, kalau lari dari jalur urusan kepala sekolah itu,” ungkapnya.
Saat ditanya keberadaan bangunan tidak sesuai dengan petunjuk gambar dengan mengikuti saran para konsultan.
“Kalau tidak sesuai dengan gambar berarti itu sudah menyalahi. Nanti kita panggil Konsultan dengan Sang kepala sekolah,” tutupnya.
Hal serupa dikatakan PPTK, br Lingga, akan segera memanggil kepala sekolah dengan konsultan.
Ketua LSM Forum13 Indonesia, Syamp Siadari tantang Kepala Dinas Pendidikan Simalungun untuk buka bukaan terkait dugaan direkankan proyek DAK dan berharap keberanian Kadis mengatakan satu proyek menyalah dan melaporkan ke Inspektorat.
Sisi lain, Syamp menyayangkan jawaban Kadis yang saat ini menjabat, dimana hanya berupaya mengkambing hitamkan pejabat sebelumnya.
“Saya tangtang Kadis Pendidikan Simalungun untuk buka bukaan terkait pelaksanaan DAK, malah ini masa seorang pimpinan instansi hanya berkelit baru menjabat kan itu tidak memiliki integritas dan jiwa pemimpin dipertontonkan” kesalnya. TPanjaitan
Discussion about this post