IG | Tanah Datar – Andi (39) tahun yang mengaku seorang oknum wartawan dari salah satu perusahaan media di Sumatera Barat dan juga owner dari Sekolah Autisker di Nagari Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar meradang saat di konfirmasi terkait dengan data siswa sekolah tersebut serta penggunaan dana BOS sekolah.
Saat di konfirmasikan via seluler, Andi mengatakan bahwa apa yang di lakukan oleh Kepala Sekolah Autisker ( juga berstatus istri dari Andi tersebut) sudah memenuhi aturan.
“Apa sebenarnya urusan saudara disini. Saudara tidak beretika dan tidak membuat nyaman narasumber dengan kedatangan saudara di sekolah kami. Sama seperti wartawan lain, ujung-ujungnya saudara hanya mencari uang. Kalau mau minta uang, minta ke saya. Kalau masalah program sekolah yang saudara tanyakan, itu baru betul. Setidak-tidaknya saudara bisa membantu kami dalam menyebar luaskan informasi yang baik tentang sekolah ini. Jangan mencari kesalahan orang lain,” ujarnya dengan nada tinggi.
Lebih lanjut lagi katanya, jadilah wartawan yang baik. Jangan suka mencari kesalahan orang lain.
“Jadilah wartawan profesional, tugas wartawan itu harus sesuai dengan tupoksinya, harus beretika. Jangan melibatkan emosi” tuturnya dengan emosi.
Padahal, ketika ingin mengkonfirmasikan pengaduan dari masyarakat tentang data siswa yg di duga di mark up (penggelembungan) dan penggunaan dana BOS yang melenceng dari aturannya kepada Kepala Sekolah tersebut yang nota bene adalah istrinya, Andi merasa tidak nyaman dan tidak menerima dengan memyebut bahwa wartawan dari media ini tidak beretika dan membuat narasumber tidak nyaman dengan pertanyaan dan kedatangan wartawan tersebut.
“Saya tidak merasa nyaman anda datang ke sekolah saya, saya gak perlu menjawab pertanyaan anda, kalau anda kurang senang, silahkan rilis beritanya. Saya tantang anda untuk itu. Saya sudah banyak memasukkan orang ke penjara, semoga anda nanti tidak menyesal setelah tahu siapa saya,” teriaknya dari Hp. Dwi





Discussion about this post