IG | Sawahlunto – Berawal dari keinginan kuat hati masyarakat Tanjung Sari Kelurahan Aur Mulyo Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto, mereka menggelar Event ” Alek Masyarakat ” Tanjung Sari Mural Competition 2019 , yakni berupa Seni Melukis dengan media dinding atau tembok penahan tanah di tebing yang luas, lebih dikenal dengan sebutan Mural.
Kegiatan ini digelar dari hari Sabtu tanggal 23 s.d Minggu 24 November 2019 oleh Masyarakat Tanjung Sari yang resmi di buka oleh Walikota Sawahlunto, Deri Asta SH di pelataran Kantor Kecamatan Lembah Segar, yang dihadiri oleh Forkopimda, Pimpinan BUMN, BUMD, Ketua GOW dan PKK Kota Sawahlunto, Kepala OPD, Sekda Kota Sawahlunto Drs, Rovanly Abdams M.Si, Camat Kecamatan Lembah Segar Apriandes S.Pd , Sekcam Subandi Arpan SH, Ketua DPD LPM Kota Sawahlunto Nurilman, Ketua DPC LPM Kecamatan Lembah Segar Muchtar WS, Ketua LPM Desa/Kelurahan se Kota Sawahlunto serta para pelukis dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Magelang, Subang, Bekasi, Tapanuli Utara Palembang, Pekan Baru dan hampir seluruh Daerah di Sumatra Barat.
Dalam sambutannya Deri Asta menyampaikan, dengan telah diakuinya Sawahlunto sebagai Kota Warisan Budaya Dunia yang diakui oleh UNESCO, tentu perlu adanya Event event di kota Wisata Tambang yang Berbudaya ini .
Sebagai Walikota sangat Apresiasi kegiatan ini, karena kegiatan ini murni tumbuhnya dari Masyarakat setempat atau Bottom Up, bukan kegiatan yang lahirnya dari Pemerintah Daerah.
Beliau juga berharap ini bukan kegiatan yang pertama dan terakhir, silahkan warga Tanjung Sari lahirkan lagi Inovasi selanjutnya dalam mendukung Kota Sawahlunto sebagai Warisan Budaya Dunia Unesco.
Pembukaan ditandai dengan dengan menempelkan jejak tangan dengan cat ke dinding yang telah disediakan untuk anak anak Disabilitas, guna mengapresiasi mereka dalam mengekspresikan seni mereka.
Media ( dinding/block ) yang disediakan Panitia sebanyak 63 bidang dinding ( block ) dengan ukuran lebih kurang 200 meter persegi, terisi penuh oleh para peserta dengan jumlah peserta 150 orang Seniman Mural yang masing masing kelompok pelukis beranggotakan maksimal 3 orang perblock.
Iwan dan Aan peserta Mural sangat terkesan dengan kinerja Panitia, apapun kebutuhan peserta dipenuhi oleh Panitia sampai ke hal hal penjemputan peserta saat baru sampai di Sawahlunto walaupun malam hari.
“Seni benar benar di Hargai dì Kota Sawahlunto” tambahnya.
Partipasi kelompok seni pertunjukan dalam mendukung kegiatan mural ini sangat tinggi dengan hadirnya komunitas komunitas musik pada Saat Pembukaan, terutama Penampilan kesenian Marawis D’Pathun dari Lembaga Pemasyarakatan ( LAPAS ) Kota Sawahlunto dan Penampilan Tari dari SDN 13 Pasar Remaja Kota Sawahlunto .
Ketika dikonfirmasi Ketua Pelaksana Yogi Andika S.Sn mengatakan Dua Hari Penuh Warna. Warna disini diartikan pada terjadinya Peristiwa peristiwa budaya berangkat dari 2 unsur seni yaitu seni rupa dan seni pertunjukan yang digelar selama dua hari kedepan.
“Ini merupakan langkah awal semoga dapat memicu bergeraknya kelompok-kelompok masyarakat berkreativitas melahirkan ide ide kedalam bentuk program kegiatan lainnya” ujarnya.
“Untuk tahap awal kita menyediakan Total Hadiah untuk peserta sebanyak Rp, 28.000.000,- beserta Piagam dan Trophy ukiran dari Batu Bara dan tidak tertutup akan bertambah dari pihak-pihak sponsor yang ingin berpartisipasi pada kegiatan ini dan kami menyediakan Konsumsi untuk seluruh peserta melalui Dapur Umum yang digagas dan dibangun dengan Swadaya masyarakat dan tentunya dengan semangat Gotong Royong dari seluruhj warga” Pungkas Yogi Andika.
Lebih lanjut Yogi menambahkan , Event ini di Brading dengan sebutan “Tanjung Sari Mural Competition 2019”, sebagai perhelatan perdana, seluruh warga berharap sukses dan kegiatan ini dapat menjadi Calender of Event Kota Sawahlunto bahkan Sumatra Barat.
“Kegiatan ini memang berbasiskan masyarakat dan juga sebagai bagian dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kota Sawahlunto yang ke 131 pada 1 Desember 2019 mendatang” tambah Yogi. AN