IGNews | Pematangsiantar – Pabrik pengolahan Mie yang beralamat di Jalan Bongbongan Raya, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara terindikasi tempat penampungan kayu diduga hasil curian. Modus dipergunakan sebagai kayu bakar, pabrik menerima kayu balok tanpa memiliki dokumen apa pun dari pelaku pencurian.
Salah satu korban, Lilis Suryani Daulay kepada IGNews menyebutkan pelaku juga membalak dilahan miliknya. Dikatakannya, pelaku berisial JS mencuri kayu jenis Eucalyptus yang berada di Sitahoan, Nagori Sipangan Bolon, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Jumat (3/1/2020).
JS bersama pelaku lain, kata Lilis, berani mencuri walau pun sudah pernah dilarang. Bahkan, JS diketahui bertempat tinggal di Pondok Buluh, Kecamatan Dolok Panribuan, Simalungun, menjual kayu diduga curian ke CV Sampurna.
“Bukan hanya satu motor, sudah berpuluh- puluh motor, kalau pembuangan kayunya ke pabrik itu,” pukas Lilis ditemui dikediamannya, Jalan Gunung Simanuk- manuk, Kota Pematangsiantar, Jumat siang.
Masih kata Lilis, pihaknya melalui pengawas pekerja dilapangan, lokasi tempat terjadinya pencurian kayu, setidaknya sudah 3 kali melarang dan memberikan peringatan terhadap JS dan rekannya sesama diduga pelaku. Pelarangan terakhir, pelaku masuk pada hari Sabtu dan Minggu kemaren, jelang malam diketahui langsung pengawas lapangan yang bekerja kepada Lilis Suryani.
“Hari Minggu, dilihat langsung sama pengawas dilapangan mereka (pelaku, JS) juga menumbang,” tandas Lilis, pelaku diduga sengaja melakukan aktifitasnya disaat para pekerja tidak masuk.
Terkait tindakan JS, Lilis menuturkan pihaknya sudah membuat laporan ke Polres Simalungun. Sementara untuk laporan resminya, pihak korban akan membuatnya Sabtu besok, langsung ke kantor polisi.
Terpisah, pemilik CV Sampurna, ditemui kru IGNews, melalui seorang wanita mengatakan pemilik Pabrik sedang tidak berada ditempat. Ditanya terkait administrasi pun, wanita etnis tionghoa mengakui sebagai pekerja, beralibi kalau pemilik pulang tanggal 9 mendatang.
“Langsung ke bapak (pemilik pabrik) aja bang, kalau kami gak tau menahu, tanggal 9 bapak itu datang,” alih wanita paruh baya ini. Rud
Discussion about this post