IGNews | Tobasa – Diduga karena terjadi penangkapan terhadap dua orang kurir narkoba oleh Polres Taput pada 14 Januari yang lalu yakni Jofanka dan Johan yang merupakan warga Tobasa, sehingga terjadi penculikan terhadap DFN yang merupakan informan, Rabu (5/2/2020) di Bay Pass Balige Tobasa.
“Saya diculik dari salah satu tempat di Kecamatan Porsea oleh sekelompok komplotan suruhan RS alias Kanjeng yang merupakan gembong narkoba di Tobasa dan selanjutnya saya di bawa ke Bay Pass Balige dan saya di aniaya sejumlah komplotan dengan pakai tangan dan broti/ kayu balok, bahkan saya di targetkan akan di buang ke danau di Meat dan bahkan dibuang ke Sipintu pintu” terang DFN, Rabu (12/2/2020).
“Bukan hanya itu, saya disuruh membuat surat pernyataan, agar kasus ini tidak saya lapor kepada Polisi dan saya mengaku mencuri sebuah handpone guna menghilangkan perbuatan penganiayaan yang mereka lakukan kepada saya dan setelah saya membuat surat pernyataan, saya ditinggalkan disalah satu tempat bekas Bioskop” ujarnya.
Lanjut DFN, kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Tobasa dan bahkan sampai saat ini belum ada hasil atas laporannya. Untuk itu, dirinya berharap dan meminta Perlindungan kepad Kapolda Sumut agar kasus ini ditangani dengan serius oleh pihak Polres Tobasa maupun Polda.
JS yang merupakan saksi korban yang ikut juga diculik oleh sekelompok komplotan anggota RS alias Kanjeng membenarkan dirinya juga ikut diikat para komplotan.
“Saya juga ikut diculik dan saya dimasukkan kedalam mobil, saya melihat DFN di aniaya di depan mobil di tempat gelap dengan pakai kayu broti” terangnya.
“Setelah DFN selesai di aniaya, kami dibawa dengan berbeda mobil, satu pakai mobil Honda dan satu pakai Toyota Innova dan saya sendiri dicampakkan di daerah Tangga Batu Tobasa dan DFN tidak saya tau di bawa kemana oleh sebahagian komplotan RS alias Kanjeng” ujarnya.
“Saya berharap kasus ini segera di ungkap, sebab kasus ini merupakan kasus yang berdampak kepada generasi muda yakni kasus Narkoba yang beredar di wilayah Tapanuli” terang JS.
RS alias Kanjeng saat di konfirmasi melalui WhatsApp nya atas kejadian penganiayaan namun tidak ada jawaban dilontarkan.
Kapolres Tobasa, AKBP Agus Waluyo SIK saat dikonfirmasi atas penanganan laporan penganiayaan yang di alami DFN juga memilih bungkam. Demikian juga Kasat Reserse Polres Tobasa, AKP. NJP Sipahutar juga tidak bersedia memberikan informasi. Freddy Hutasoit
Discussion about this post