IGNews | Jakarta – Dalam berbagai macam kejadian saat ini, dimana goncangan Virus Corona mengguncang ekonomi dunia, Kementerian pertanian dituntut untuk ekstra kerja keras, hal ini menjadi bahan dalam musyawarah Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Nasional yang diadakan di Hotel Bidakara, Selasa (10/3/2020).
Dalam kata sambutan dan laporannya Kabadan Ketahanan Pangan Kementan, Agung Hendriadi melaporkan pada Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Nasional juga selaku Menteri Pertanian, Syarul Yasin Limpo mengatakan telah dimulai rapat koordinasi mengenai Antisipasi dan ligitasi anomali perubahan iklim pada Tanaman pangan dan Hortikultura serta antisipasi dan ligitasi resiko Peternakan.
“Dan diskusi Ketahanan pangan ini, tidak akan ada habisnya, dikarenakan sifatnya makro dan itu terus dinamis berubah setiap saat, dan tak lupa kami laporkan akan arahan bapak Menteri terkait sistim logistik ketahanan pangan” ucapnya.
Menteri SYL mengatakan, bahwa saat ini sistim perdagangan dunia sedang kacau, hal ini karena dunia saat ini sedang dilanda Virus Corona yang mengakibatkan semua mandek dan delay time, karena dunia sedang ketakutan, hingga membuat ekonomi berubah, perdagangan tidak jalan sebagaimana mestinya.
“Hal ini disebabkan ekonomi dunia dipengaruhi 17% oleh kontribusi China dan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang kemarin 7% menurun hingga 4%, hingga sampai kapan kita tidak tau” jelasnya.
“Namun bila bicara musim dan tantangan agro klimaks terhadap ketahanan pangan, bukanlah hal yang baru, dimana kita tinggal membangun tekad, semangat serta kesiapan dan hal ini saya rasa sudah selesai” katanya.
“Kalau begitu yang berbahaya dalam proses akibat virus Corona ini, sebab kita tidak bisa mendeteksi bagaimana besok dan seperti apa dan kita tidak bisa membuat tesa – antitesa – sintesa, untuk mencoba meraba seperti apa ekonomi yang ada, apakah 11 kebutuhan dasar pokok yang dikerjakan Dewan Ketahanan Pangan itu betul betul ada dan tersedia, karna itu wajib tersedia, sebab kekurangan kita akan dua bahan pokok yaitu bawang putih dan daging, sudah dibuka kran impornya” urainya.
Jelasnya menambahkan, namun perlu juga dilihat, walau keran impornya sudah diberikan, namun yang mengerjakannya tidak ada, hal ini lah yang terjadi saat ini, pemunduran schedule atau delay time.
“Oleh sebab itu harus menjadi keprihatinan kita untuk menjadikan nya kekuatan kemandirian” tambahnya.
Oleh sebab itu maka sudah seharusnya ketahanan pangan mencoba dan mendeteksi seperti apa kebutuhan yang harus dipenuhi dan dipersiapkan hingga bulan Mei, serta harus mampu untuk menjaga memenuhinya kedepan.
“Jadi tanpa ada virus Corona ini juga kita harus siap untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, seperti arahan bapak Presiden” ungkapnya.
“Oleh sebab itu maka data nasional harus kita bicarakan dengan semua daerah, bila ada minus lakukan intervensi dan analisa ketahanan pangan harus kuat” tegasnya.
“Namun lupakan kasus Corona, anggap angin lalu, walau ada didepan mata, untuk menghadapi itu semua ada dua hal yang harus kita lakukan yaitu, ekonomi rakyat harus tetap berputar, jangan sampai tidak ada uang berputar atau beredar, jangan disimpan dan semua proyek dan pekerjaan lainnya harus segera dilakukan dan yang kedua adalah Makan atau kebutuhan rakyat harus tersedia dan cukup” jelasnya.
“Saat ini data yang dimiliki, dari data semua daerah menunjukkan bahwa saat ini semua cukup, untuk itu maka saya minta kepada semua saudara yang hadir ditempat ini, perwakilan ketahanan pangan dari seluruh Indonesia, agar meminta kepada pejabat di daerah masing masing, Gubernur atau Bupati, untuk merangkul para pelaku usaha di daerahnya, untuk bersinergi bekerja hari demi hari dan bulan hingga sampai bulan Mei, maka untuk itu saya minta agar 580 Kabupaten dan 34 Provinsi harus terdeteksi dewan ketahanan pangan dan saya minta kepada semua Gubernur atau Bupati/ Walikota agar bertanggung jawab atas ketahanan pangan di wilayah mereka masing masing” utaranya.
“Berhentilah sejenak dengan semua politik, mari kita bersatu semua anak bangsa, demi Negeri tercinta dan jangan menambah beban psikologis Negara dan juga saya minta kepada semua asosiasi, agar turut serta membantu dan yang paling terakhir saya katakan, inilah saatnya Dewan Ketahanan Pangan punya cerita baik dimulai dari hari ini” tutupnya. Dino’S
Discussion about this post