Luhut Binsar Panjaitan soroti soal sampah dan narkoba di Toba.
IGNews | Toba – Menteri Koordinasi Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menegaskan bahwa dunia pariswisata tidak terpisahkan dengan kondisi kebersihan. Secara berulang ulang Luhut menekankan agar sampah jangan dibuang secara sembarangan.
“Saya minta kepada HKBP dan Bupati Darwin agar serius menangani kebersihan khususnya sampah .Begitu juga masyarakat agar ikut serta untuk berperan” ujar Luhut saat menyampaikan sambutan nya pada acara grand opening ceremony Labersa Toba Hotel di Balige, Kamis (12/2/2020).
Pemerintah lewat Presiden Jokowi begitu serius untuk memajukan beberapa destinasi pariwisata, termasuk kawasan Danau Toba menjadi salah satu perhatian khusus.
Tidak tanggung tanggung, Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp. 4 Triliun untuk membangun berbagai sarana dan prasarana di kawasan Danau Toba.
“Guna menyelaraskan perhatian besar Pemerintah untuk kawasan Danau Toba, saya minta agar seluruh Bupati di sekitar Danau Toba, khususnya Darwin agar lebih serius menangani sampah. Begitu juga kepada HKBP sebagai gereja terbesar di Asia agar menyampaikan khotbah khotbah yang ber themakan peningkatan kasih, pelayanan termasuk soal sampah” ujar Luhut.
“Berkaitan begitu pentingnya soal kebersihan di kawasan Danau Toba, saya mendatangkan 10 orang tenaga ahli khusus menangani sampah dari Amerika Serikat. Dari 10 orang tersebut diantaranya 2 orang nantinya ditempatkan di kawasan Danau Toba dan 8 orang lagi di lokasi pariwisata lainnya” tambahnya.
Selain sampah, Luhut secara tegas mengimbau agar jangan main main soal narkoba karena dampaknya sama dengan teroris.
“Demi menatap masa depan yang lebih baik, maka jauhilah narkoba. Jangan jadi budak dikampung sendiri” kata Luhut.
Luhut juga mengingatkan agar masyarakat jangan terpancing berita hoax menyangkut virus Corona.
“Ikuti dan dengarkan secara jeli penjelasan Pemerintah yang setiap harinya secara resmi disiarkan pemerintah lewat media elektronik dan media cetak. Virus Corona yang dianggap sebagai ancaman global, pemerintah secara serius menanaganinya. Tindakan preventif juga dilakukan dengan baik. Jadi jangan panik atas berita hoax, tapi percayalah kepada Pemerintah yang sungguh sungguh serius menamgani virus Corona” pinta Luhut.
Tentang kehadiran Labersa di Toba, Luhut berterus terang salut atas kerja keras pengusaha sukses Presiden Direktur PT Labersa Grup, St Harangan Wilmar Hutahaean.
“Dari sejak lama di Riau ,saya sudah mengikuti kinerja pak Hutahaean. Beliau adalah sosok orang tua yang patut diteladani” puji Luhut.
Sebelumnya pada pagi hari, Menteri Pariwisata Wishnutama Kusubandrio turut membubuhkan tanda tangan prasasti peresmian Labersa Toba Hotel, namun karena mendampingi Raja dan Ratu Belanda, Menteri Pariwisata duluan pamit.
Demikian halnya Mayjen (Purn) TNI Haposan Silalahi mewakili “ale ale” (rekan.red) mengatakan kehadiran Labersa Hotel menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat banyak di sekitar kawasan Danau Toba.
“Tiada kata lain. Luar biasa dan sukses untuk Labersa” kata Haposan.
Pada acara grand opening itu, Harangan Wilmar Hutahaen mengakui pembangunan Labersa Toba Hotel, termasuk paling tercepat dari seluruh hotel yang pernah dia bangun.
“Ini yang paling cepat, hanya satu tahun sudah tuntas. Tidak pernah ada gangguan dari pihak manapun, termasuk dari masyarakat setempat” kata Oppung panggilan akrab pak HW.
Diuraikannya tentang dampak kehadiran Labersa Toba Hotel yang mempekerjakan seluruh karyawan dan pihak keluarga sebanyak 600 orang sangat positif terhadap perekonomian masyarakat setempat.
“Mulai dari bahan makanan setiap hari, tranportasi, warung dan usaha kreatif lainnya dengan sendirinya bertumbuh” kata Oppung.
Acara grand opening diawali kebaktian singkat dipimpin Ehorus Emeritus HKBP Pdt. DR SAE Nababan dengan membawa firman yang tertulis dari Mazmur 127:1 yang berbunyi : Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia sialah usaha orang yang membangun nya. Jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, siaa sialah pengawal berjaga jaga.
Pdt. SAE mengetahui tipikal pengusaha St. HW Hutahaean adalah pekerja keras dan ulet. Dan berkat kerja keras berpadu dengan berkat Tuhan menjadikan perusahaan yang digeluti HW Hutahaean, termasuk Labersa menjadi sukses dan kiranya berguna bagi perekonomian masyarakat.
“Kiranya kasih Tuhan lah menjadi alat perekat dari usaha Labersa Grup agar langgeng sampai ke generasi penerus .Jika hanya berpedoman harta dan usaha tanpa kasih dari Tuhan, bisa saja usaha ini menyimpang nantinya tidak se indah apa yang ditorehkan pak Hutahaean. Jadikan Tuhan menjadi penjaga rumah dan hotel ini” kata Pdt. SAE Nababan.
Pada acara yang cukup meriah itu turut menyampaikan sambutan antara lain Bupati Toba Darwin Siagian, mantan Sekdaprovsu RE Nainggolan, Ruhut Sitompul serta Ketua Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) Edison Manurung juga dihadiri para mantan Bupati di kawasan Danau Toba dan ratusan undangan lainnya. Freddy Hutasoit
Discussion about this post