IGNews | Lingga – Terkait pemberitaan dengan judul “Bah…!!! Benarkah Pulau Katang Dijual Kades Benan?” yang diunggah hari Sabtu (21/3/2020) banyak oknum yang berang bahkan melakukan pengancaman kepada wartawan Media Online Indigonews.
Ancaman yang dialami Faujan dan Metio Sandi merupakan efek dari pemberitaan dugaan penjualan Pulau Katang yang terletak di Desa Benan, Kecamatan Katang Bidare, Kabupaten Lingga.
“Saya sangat menyayangkan banyak pihak yang melakukan ancaman terhadap Fauzan merupakan wartawan Indigonews itu termasuk sudah mengancam saya juga selaku Kepala Biro Media Online Indigonews untuk Kabupaten Lingga, padahal ketika ada berita yang ingin dinaikan kami naikkan tapi disaat berta itu kritikan jangan pulak ada pihak yang mengancam wartawan saya kan ada hak sangah kok malah ngancam pulak terhadap wartawan kami ketika seseorang pemimpin tidak mau dikritik sebaiknya gak usah jadi pemimpin kita kebebasan berdemokrasi dijamin oleh Negara ini” kesal Metio Sandi selaku Kepala Biro Indigonews.
“Bukan hanya itu, saya pun di telphone juga mau dilaporkan ke Polres, kalau tak menghapus berita dan telephone selular (Hp) istri saya beberapa kali dihubungi, saya merasakan tak nyaman dengan semua ini seharusnya pihak yang merasa tidak senang bisa membuat klarifikasi dalam berita tersebut karena bahasa kami masih diduga dan bertanya atas informasi dari masyarakat setempat” jelas Metio.
Menyikapi hal ancaman yang dilakukan oknum tidak dikenal, Pemimpin Redaksi Media Online Indigonews, Syamp Siadari akan segera membuat laporan resmi kepada Pihak Polda Kepri dan meminta perlindungan kepada pihak Polres Lingga akan keselamatan hak hidup wartawannya Fauzan dan Metio Sandi bila pengancaman ini benar adanya dan akan mempelajari hal tersebut.
“Dengan tegas saya akan berkoordinasi dengan Koordinator wilayah provinsi Kepri untuk segera membuat laporan pengancamana yang dialami wartawan kami, saya juga akan meminta supaya rekan rekan saya di Kepri meminta perlindungan hukum maupun keamanan akan keselamatan hak hidup mereka yang mendapat pengancaman” tutur Syamp.
“Bila memang oknum yang melakukan ancaman merasa terusik akan pemberitaan kami, berarti itu benar dong padahal kami dalam pemberitaan mendahulukan azas pra duga dan judulnya pun bertanya karena kami mendapat informasi dari lapisan masyarakat” tambahnya.
“Tak ada asap tanpa api, peribahasa inilah perumpamaan pemberitaan kami, kalau tidak benar ngapain oknum yang tak dikenal tersebut mengancam dan memaksa supaya berita dihapus, semoga pemberitaan ini bisa ditindak lanjuti Polda Kepri maupun Polres Lingga akan dugaan telah ada upaya atau telah terjualnya Pulau tersebut” tutupnya. Team
Discussion about this post