Wabah pandemi Covid- 19 melanda dunia lebih kurang 198 negara terkena imbas dari virus ini indonesia sendiri ada 1155 kasus positif Corona atau Covid- 19.
Untuk pasien yang sembuh, terjadi penambahan dari 46 kasus menjadi 59 orang. Sedangkan untuk jumlah pasien meninggal dunia, bertambah sebanyak 15 kasus. Total 102 kasus meninggal (Update 28 Maret 2020).
Di kota pematang siantar belum ada warga yang positif terkena covid- 19 (Virus Corona) yang ada 2 PDP (pasien dalam pengawasan) dan ODP (orang dalam pengawasan) di siantar dari 433 orang (27/03/2020) kini meningkat menjadi 504 orang (28/03/2020) .
Karena berbahanya virus corona ini dan banyak polemik yang di beritakan mulai dari instruksi pusat provinsi bahkan pemko/pemkab terkait pencegahan dan himbauan seputar Covid- 19 ini tentang gerakan sosial distancing yang mulai di galangkan. Ini membuktikan bahwa tidak adanya antisipasi dan solusi yang di berikan pusat bahkan sampai ke tingkat kota maupun kabupaten.
Ketua umum Pimpinan Komisariat IMM STAI “UISU” Pematangsiantar, Bill Fattah Paduanta Nasution turut prihatin atas musibah yang melanda ini .
Bill memberikan beberapa pandangan terkait beberapa penutupan usaha di siantar hal ini perlu kiranya disampaikan karena belum ada kejelasan dengan nasib para wirausahawan yang terpaksa di tutup akibat wabah ini.
“Usaha mereka telah di tutup seperti misalnya mereka pembuka warung kopi, cafe atau apapun itu yang menimbulkan keramaian terpaksa di tutup lantas apa solusi yang di berikan oleh Pemko terkait di tutupnya usaha mereka?” tanya Bill.
“Dan juga bagaimana dengan nasib para buruh dan karyawan BUMD, BUMN dan PT Swasta di Siantar sendiri apakah sudah ada kepastian untuk menerapkan sosial distancing?” ketusnya lagi.
Ditengan wabah yang statusnya sudah siaga darurat bencana yang di katakan oleh BNPB. Lalu para pengemudi ojol dan becak yang yang terpaksa keluar rumah demi menyambung kehidupannya selayaknya Pemko harus memberikan kejelasan kepada kaum buruh dan pengemudi ojol dan becak yang tidak bisa melakukan sosial distancing dan sepi penumpang akibat gerakan tersebut seharusnya ini menjadi perhatian pemko namun belum ada sampai saat ini statment apapun dari Pemko Siantar.
Lalu para wirausahawan yang usahanya mendapat imbas karena pandemi ini Apakah mereka akan mendapatkan bantuan dari APBD kota pematang siantar ataupun dari APBN sampai hari ini belum ada kepastian apakah menunggu jatuh korban dulu baru pemko peduli bukan hanya sekedar melakukan penutupan dan tak tau bagaimana selanjutnya.
Sudah selayaknya pemimpin harus memikirkan nasib warganya bukan hanya sekedar melaksanakan instruksi yang dari pusat agar di patuhi warga tapi minim solusi dan antisipasi mungkin ini menjadi cerminan dari sikap pemerintah kota pematang sianta perkonomian indonesia yang semakin menurun yang sudah pasti akan berimbas ke siantar, sementara dollar terus melambung yang sekarang sudah mencapai angka 16 ribu.
“Beri mereka sosialisasi suruh mereka patuhi instruksi tapi berikan solusi bagi mereka yang terpaksa harus antisipasi bukan hanya sekedar semprot sana semprot sini tapi lambung masyarakat perlu di isi bukan dengan tumpukan short video tapi mereka butuh satu stok nasi untuk menjalani hidup ini” pintanya.
“Kita pastinya berharap Pemko mempunyai solusi yang baik, guna berkelanjutan kehidupan masyarakatnya, Semoga Covid- 19 ini cepat berlalu dari Kota kita dan dari Negeri Kita tercinta ini” Ujarnya.
Diharapkan juga yang sudah menjadi ODP di Pematangsiantar agar ada kesadaran untuk memeriksakan dirinya, apalagi jika ODP tersebut memiliki riwayat perjalanan keluar kota atau Negeri yang terjangkit virus Corona atau Covid- 19 ini. Red01





Discussion about this post