IGNews | Tasikmalaya – Seorang ibu rumah tangga sambil Berkaca kaca linangan air kata dengan nada suara nelangsa (sedih.red) penuh dengan rasa kekecewaan terlihat jelas dari wajahnya, menceritakan kekecewaanya kepada Pemerintah Kota Tasikmalaya.
“Kenapa bisa hal ini terjadi?, seakan akan saya teh di anak tirikan, teman teman saya tetangga yang bareng sama saya mendaftar PKH tiap tahun sesuai jadwal pencairan selalu cair selama 6 tahun ini. Jaman anak saya yang Reysa masih umur 1 Tahun sekarang dia sudah umur kurang lebih 6 tahun” ungkap Santi.
“Entah lah pak, Abdi kudu Kumaha deui ayena mah (saya harus gimana lagi sekarang) suami saya pun sekarang sudah berhenti narik angkot nya (Angkot 01) Jurusan Awipari – Cikurubuk ditambah Himbauan dirumah aja situasi Corona tea, terus kami mau makan apa pak, kami butuh makan bukan butuh makam, tetangga yang daftar PKH dulu waktu sama mendaftar dengan saya sudah pada cair pak, kenapa saya tidak dapat sampai sekarang pak sudah tahun 2020” keluh Santi.
“Jika ada kekurangan dalam pemberkasan atau ada Kesalahan data saya tolong dong pak saya di pandu atau setidaknya saya di kasih tau data mana aja yang harus di perbaiki supaya saya dapat PKH” jelas Santi.
Santi sudah bolak balik mempertanyakan ke RT hanya jawban setempat sudah di daftarkan, begitu juga Kelurahan ketika ditanyak juga mengatakan sudah didata dan didaftarkan dan juga sudah mendatangi kantor Dinas Sosial Tasikmalaya Kota menurut salah satu petugas Dinsos bahwa namanya sudah masuk BDT (Basis Data Terpadu) hanya disuruh bersabar.
Saat di Dinsos, Santi dapat penjelasan bahwa sepertinya ada kesalahan pendataan di lihat dari komputer harusnya data identitas sebenarnya sesuai Kartu Keluarga dan KTP beralamat di RT/RW. 02/02, namun data yang tercatat di Dinsos meraka beralamat di RT/RW. 05/02.
“Tapi kenapa di RT/RW. 05/02 nama suami saya sendiri dan nama anak anak saya ada sama seperti KK saya RT/RW. 02/02 sesuai KK saya yang sebenarnya, kami kan tinggal sesuai KK dan KTP, Nama suami saya Ucu Ateng Jaelani dan saya istrinya bernama Santi Rostika serta anak kami tiga orang, pertama bernama Denis Bayu Pratama, kedua Noval Rivaldi Pratama, anak ke tiga Reysa Xena Azhara. Mungkin gara gara kesalahan data inilah saya tidak dapat PKH ya pak” uapnya kembali.
“Sok atuh bantu saya pak, saya warga Kampung Sindangkasih RT/RW. 02/02 kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, Tasikmalaya Kota, Jawa Barat. Pak walikota, Pak Kadis Dinsos, Pak Lurah, Pak RW, Pak RT tolong bantu saya pak tolong saya di data ulang mun kedah sapertos gitu, sekali lagi supaya saya dapat bantuan PKH, Tulungan abi pak” pinta Santi. Lamhot’S





Discussion about this post