IGNews | Jabar – Pelaksanaan Rapid Test di Kota Bekasi (Rabu, 25/3/2020) silam masih meninggalkan misteri, sebab rencana awal akan dilaksanakan dengan sistem Drive Through atau tetap berada didalam kenderaan namun kenyataannya sangat jauh dari rencana awal tersebut.
Sebelumnya hal tersebut juga telah dikritisi oleh salah seorang anggota DPRD Kota Bekasi, Andhika Dirgantara. Beliau menyayangkan pelaksanaan rapid test tidak sesuai sebagaimana rencana awal yaitu dengan sistem Drive Through, yang terjadi malah semua yang dilakukan rapid test berbaur menjadi satu dan saling berdesakan. Bahkan yang sangat ironis, pada saat pelaksanaan ravpid test tersebut juga dihadiri oleh salah seorang anggota DPRD yang ikut dalam kegiatan Musda Hipmi di Kerawang beberapa waktu sebelumnya yang mengakibatkan beberapa orang yang hadir dalam perhelatan tersebut terpapar Virus Corona atau Covid- 19. Beliau sangat menyayangkan atas adanya ravid test yang mengumpulkan banyak orang tersebut.
Sementara itu Ketua Umum Aliansi Rakyat Menggugat (ARM), Furqon Mujahid Bangun melalui pesan WhatsApp’nya mengatakan sangat menyayangkan juga sangat prihatin atas kejadian tersebut. Dengan tegas akan meminta pertanggungjawaban dari Gubernur Jawa barat atas kejadian tersebut.
“Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja dong, ini harus ada klarifikasi dari Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat yang mengarahkan untuk kegiatan tersebut” tegas Mujahid
“Terlebih saat ini orang yang terpapar oleh wabah Covid- 19 diwilayah Bekasi semakin banyak jumlahnya dan bisa jadi serta tidak menutup kemungkinan jika kegiatan rapid test yang dilaksanakan bulan silam (25/3) tersebut menjadi salah satu penyebab semakin meluasnya orang yang terpapar” kata Mujahid dengan nada tinggi.
“Kita harus meminta pertanggungjawaban Gubernur sebagai pengarah serta Walikota dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi sebagai pelaksana kegiatan tersebut. Mengapa hal tersebut saat ini seolah hilang begitu saja serta tidak ada yang menyikapinya, ini nyata dan ini juga realita yang tidak bisa terbantahkan lagi. Artinya Gubernur, Walikota Bekasi dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi harus mempertanggungjawabkan atas kejadian rapid test yang bisa menimbulkan semakin banyaknya orang yang terpapar Covid- 19” jelas Mujahid.
“Saya selaku ketua umum ARM akan membawa masalah ini ke Presiden dan Kapolri, kami juga akan buat laporan secara resmi yang ditujukan kepada beberapa instansi termasuk ke kepala Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid- 19 Nasional. Sebab ini merupakan kesalahan fatal yang tidak bisa ditolerir dikemudian hari. yang pasti kami akan meminta Presiden dan Kepala Satgas Pencegahan Covid- 19, Kemenkes juga Kapolri guna menindaklanjuti kejadian rapid test di kota Bekasi yang telah mengumpulkan banyak orang yang saling berdesakan dalam kegiatan tersebut” tutup Mijahid. Lamhot’S




