IGNews | Lingga – Menyikapi dampak pandemi Covid- 19 yang membuat 350 jiwa masyarakat Lingga terperangkap di Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, dari berbagai kalangan maupun latar belakang pekerjaan, ada yang di PHK, ada juga ibu ibu terperangkap meninggalkan anak anaknya, yang sampai saat ini belum ada titik terang akan nasib mereka karena belum ada itikad Pemerintah Kabupaten Lingga untuk menjemput mereka.
Beberapa pengusaha di Llingga khususnya berasal dari Dabok langsung menyikapi nasib sial yang menimpa 350 orang warga Lingga yang tertahan disalah satu pelabuhan Tanjungpinang, beraneka ragam bantuan pun di terima GP25 Dapur Rakyat yang standby memberikan bantuan kepada warga Lingga yang megalami nasib sengsara tanpa adanya perhatian Pemkab.
GP25 Dapur Rakyat yang digerakkan Yayasan Kita Semua Bersaudara (YKSB) besutan dan diketuai Amri Zubir berbagi tali asih dan hadir ditegah tegah 350 orang warga Kabupaten Lingga yang terjebak di Tanjungpinang megucapkan terimakasi kepada para donatur dan pengusaha yang degan sukarela bersedia meyumbang demi kelangsungan hidup 350 orang warga Lingga di Tanjungpinang.
“Tak lepas dengan bantuan dan sokongan para pengusaha dan donatur orang kita Dabok yang enggan di sebutkan namanya, dan satu pesan dari beberapa donatur dan pengusaha saya takkan rela melihat orang kita Lingga kelaparan, sungguh mulia dan bijak pemikiran mereka” ucap Amri.
“Oleh kerna itu saya mengetuk pintu hati para dermawan dan pengusaha untuk bersinergi dan berbagi dalam bentuk menyikapi dan menanggulangi atas bentuk solidaritas dan sinergitas” ujar Amri.
Sadisnya, menurut pengakuan 350 warga Lingga belum pernah menerima bantuan dari Pemkab Lingga bahkan tidak ada upaya Pemkab Lingga untuk segera menjemput mereka untuk dapat berkumpul bersama sanak saudara. Fz





Discussion about this post