IGNews | Simalungun – Proyek pipanisasi dalam pengembangan sarana air bersih, tepatnya di Nagori Raja Maligas, Kecamatan Huta Bayu Raja milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lihou Kabupaten Simalungun rencananya sepanjang 10Km sarat penyimpangan.
Pelaksana lapangan dan para pekerja lainya di ditemui lokasi penggalian pipa membenarkan proyek milik PDAM Tirta Lihou Simalungun yang dikelola seorang pegawai bermarga Saragih.
“Disuruh marga Saragih aku pak, setahuku beliau bekerja di PDAM Tirta Lihou untuk mengerjakan proyek ini. Tugas saya hanya sebatas pemasangan jaringan penanaman pipa ini. Ini pun kami diborongkan oleh Bapak Saragih itu sebesar lima belas ribu per meternya (Rp. 15.000/ meter) mulai penggalian sampai dengan penimbunan kembali” sebut Anto, Selasa (12/5/2020).
“Penambahan pipa yang akan kami gali Sepajang 10 Kilo meter, besaran pipa paralon yang kami tanam adalah ukuran 4 inci dan kami pun sudah bekerja selama Dua Minggu, dan untuk sumber airnya nanti diambil nanti dari umbul (Pancur na 7) milik PDAM unit Raja Maligas” jelasnya.
“1meter kita di suruh menggali dalamnya pak, dan masalah lebar, paling sebesar pipa yang 4 inci yang mau kita tanam lagi ,sebenarnya gaji sebesar Rp.15.000 per meternya sudah sangat minim tetapi dari pada tidak kerja” kesalnya.
Lokasi pekerjaan pemasangan pipanisasi di sepanjang badan jalan protokol yang sudah selesai dikerjakan sekitar 800 meter, tidak menggunakan pasir urug.
Direktur Utama PDAM Tirta Lihou Simalungun, Betty Rodearni Sinaga maupun Direktur Umum Helmut Daniel Purba acap kali dihubungi untuk konfirmasi akan temuan tidak menggunakan pasir urug dalam penanaman pipa dan besar anggaran namun tidak berhasil. TPanjaitan





Discussion about this post