IGNews | Simalungun – Permasalahan debu di Perdagangan semakin mencuri perhatian masyarakat. Masyarakat mulai mempertanyakan keseriusan Pemerintah dalam mengatasi persoalan debu di Perdagangan.
Masyarakat mulai resah, karena debu semakin tebal namun tidak ada solusi yang tegas dan jelas dari pemerintah untuk menjawab keresahan masyarakat itu. hal ini mendorong anak muda Perdagangan untuk menyampaikan aspirasi tertulis terkait dengan permasalahan Debu di Perdagangan.
Penyampaian aspirasi tertulis ini, di prakarsai oleh anak-anak komunitas yaitu Ngocehin Perda, Repoeblik Tjendol, Dadakan Infinity, Indieroom, dan KUPPAS.
Urgensi dalam aksi ini adalah memperingatkan pemerintah untuk benar-benar serius dalam mengatasi masalah debu yang ada di Perdagangan.
Koordinator aksi, Rwanda Arif Khi yang juga merupakan Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ( IMM ) ini menyampaikan bahwa “Dalam pelaksanaan aksi ini, kami melihat langsung bahwa truk-truk pasir, itu mengangkut pasir basah, dan air membawa pasir-pasir berjatuhan ke jalan, yang ini terus menumpuk dan ketika jalanan ini kering maka ini akan menjadi debu, inilah yang kami yakini sebagai sumber utama permasalahan debu. Ini merupakan bentuk kepedulian kami, atas kota perdagangan ini, masyarakat sudah jengah dengan debu, kami menilai bahwa pemerintah tidak benar-benar serius dalam menangani permasalahan debu di Perdagangan ini”.
Aksi ini dilaksanakan dengan berjalan kaki dari pasar satu sampai dengan pusat kota perdagangan, lalu berhenti sejenak seraya membentangkn poster poster benada satire tentang debu, lalu dilanjutkan dengan berjalan kembali menuju titi bahbolon yang merupakan salah satu ikon kota perdagangan dan berakhir disana.
Untuk diketahui Perdagangan juga merupakan central aktivitas perekonomian dari beberapa Kecamatan di Kabupaten Simalungun. sehingga, jalanan dikota perdagangan selalu ramai dikunjungi untuk melakukan aktivitas ekonomi. Red01





Discussion about this post